Program "WIKA Mengajar" buka wawasan pelajar Karawang agar siap hadapi persaingan

Karawang (ANTARA) - PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton), anak Perusahaan BUMN PT Wijaya Karya berusaha membuka wawasan para pelajar di Kabupaten Karawang, Jawa Barat agar siap menghadapi persaingan dunia kerja setelah lulus melalui program "WIKA Mengajar".

"Sebagai anak perusahaan BUMN, kami ikut bertanggung jawab menciptakan sumber daya manusia yang unggul," kata Direktur Operasi WIKA Beton I Ketut Pasek Senjaya Putra, dalam kegiatan "WIKA Mengajar", di SMA Negeri 2 Telukjambe Timur, Karawang, Kamis.

Baca juga: Progres kereta cepat Jakarta-Bandung telah capai 38 persen

Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) yang digelar untuk menyambut Hari Jadi ke-60 PT Wijaya Karya (WIKA).

Program "WIKA Mengajar tahun 2020" itu juga digelar untuk mempersiapkan generasi muda dalam menciptakan intelektual serta menyampaikan pembelajaran yang selaras dengan perkembangan teknologi.

"Kami berusaha membantu pelajar untuk mempersiapkan diri, membuka wawasannya, agar keahlian mereka sesuai dengan kebutuhan perusahaan," katanya.

Baca juga: Lolos audit Wika lanjutkan pengerjaan elevated tol BORR

Pada kesempatan itu, WIKA Beton juga menyalurkan bantuan fasilitas belajar mengajar ke SMA Negeri 2 Telukjambe Timur.

Pihaknya meyakini kalau luaran (output) pendidikan merupakan hal yang berharga jika proses yang berjalan sebagaimana mestinya.

SMA Negeri 2 Telukjambe Timur itu sendiri dipilih menjadi lokasi program "WIKA Mengajar" karena sekolah itu berdekatan dengan titik "batching plant" proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung serta berdekatan dengan pabrik produk beton Karawang milik WIKA Beton.

Baca juga: Pembangunan Tol BORR Dipercepat 100 Hari

WIKA Beton sendiri merupakan salah satu perusahaan anak BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang didirikan pada tahun 1997.

Saat ini WIKA Beton telah memiliki 14 pabrik dan satu "mobile plant" yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki pertumbuhan industri konstruksinya tinggi, demikian I Ketut Pasek Senjaya Putra.