Bekasi, 24/1 (ANTARA) - Sekretaris Umum Forum Investor Bekasi Handoyo mengimbau buruh DI Kabupaten Bekasi menGdepankan proses negosiasi dan advokasi dalam menyelesaikan konflik dengan pengusaha terkait upah.
"Ada tiga hal yang bisa ditempuh buruh dalam menyelesaikan konflik, yakni negosiasi, advokasi, aksi. Namun sebisa mungkin melalui aksi harus dihindari karena akan merugikan banyak pihak termasuk buruh," kata Handoyo di Cikarang, Selasa.
Handoyo yang bekerja di PT Mulia Industrindo Cikarang, Kabupaten Bekasi, mencontohkan kerugian yang ditanggung perusahaannya akibat aksi ribuan orang buruh yang menutup akses pintu tol setempat pada Kamis (19/1) mencapai Rp7 miliar.
"Laju produksi terganggu sehingga target tidak tercapai tepat waktu. Belum lagi hambatan distribusi akibat kemacetan. Akibatnya, kami terkena penalti dari pemesan barang," ujarnya.
Menurut dia, perusahaan wajib menjaga kepercayaan mitra bisnisnya untuk kelangsungan usaha. Namun jika aksi tersebut terulang kembali, kepercayaan mereka bisa luntur yang akhirnya berpindah ke produsen lain.
"Efek lanjutannya, perusahaan yang tidak mendapatkan lagi kepercayaan dari konsumen akan terpuruk. Kalau sudah demikian, bukan tidak mungkin investor yang menanamkan modalnya di perusahaan bersangkutan akan kabur ke daerah lain," katanya.
Menurutnya, saat ini beberapa investor sudah mempertimbangkan untuk merelokasi usahanya ke daerah yang lebih aman akibat aksi buruh beberapa hari lalu.
"Sedapat mungkin niat melakukan aksi harus dicegah agar Kabupaten Bekasi tidak ditinggalkan investor," katanya.
Caranya, kata dia, dengan menjaga iklim usaha yang kondusif. Kalau bisa jangan sampai ada aksi lagi. Kedepankan negosiasi dan advokasi.
"Percayalah, yang rugi bukan hanya pengusaha, tetapi juga pekerja, dan masyarakat. Mari rundingkan perdebatan perihal upah ini dengan cara damai," kata Handoyo.
Andi F
Forum Investor Imbau Buruh Bekasi Kedepankan Negosiasi
Selasa, 24 Januari 2012 14:27 WIB
forum-investor-imbau-buruh-bekasi-kedepankan-negosiasi