Dramaga, Bogor (ANTARA) - Mantan Bupati Bogor Rahmat Yasin memberikan sejumlah pesan pada para pejabat Kabupaten Bogor, di kediamannya Dramaga Tanjakan RT 03/05, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah pulang dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Rabu siang.
"Saya mengingatkan, mewanti-wanti untuk supaya jangan sampai tergelincir ke dalam lubang yang dulu pernah saya alami," kata pria yang akrab disapa RY di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Ade Yasin - Iwan Setiawan beserta para pejabat yang hadir dalam kegiatan silaturahim bersama RY.
Meski begitu, ia enggan menceritakan pengalaman buruknya yang menyebabkan dia masuk ke Lapas Sukamiskin lima tahun silam.
"Saya tidak mau bercerita pengalaman pahit saya kebelakang. Cukup saya," ucap RY.
Menurutnya, hari Rabu ini cukup bersejarah lantaran ia bisa kembali menjalani aktivitas di luar jeruji besi. Ia mendapat cuti menjelang bebas (CMB) selama tiga bulan sebelum benar-benar selesai masa tahanan pada September 2019.
"Semestinya September. Berkat doa ulama semua, 'aya weh jalan teh' (ada saja jalannya). Alhamdulillah Ramadhan ini ada di tengah-tengah keluarga," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin di tempat yang sama mengaku senang atas kepulangan kakak kandungnya. Menurutnya, kini anggota keluarga Yasin kembali utuh setelah ditinggal RY sekitar lima tahun lamanya.
"Senang sekali ketika bisa berkumpul bersama keluarga. Beliau adalah penanggung jawab keluaraga. Ketika beliau pulang, serasa kami mempunyai keluarga utuh lagi," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Seperti diketahui, Rahmat Yasin tersandung kasus pemberian izin alih fungsi lahan hutan untuk perumahan elite yang dikelola PT Bukit Jonggol Asri. Dia mendapat kompensasi Rp5 miliar. Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menyebut alih fungsi hutan di kawasan Bogor ini pula yang memicu banjir di Jakarta. Akibat perbuatannya, Rahmat divonis 5,5 tahun penjara.
Rahmat Yasin ingatkan pejabat Bogor tidak tergelincir ke lubang yang sama
Rabu, 8 Mei 2019 18:29 WIB
Saya mengingatkan, mewanti-wanti untuk supaya jangan sampai tergelincir ke dalam lubang yang dulu pernah saya alami.