Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Banjir yang terjadi pada Jumat (19/4) yang melanda wilayah Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merendam tempat penyimpanan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 merupakan akibat pendangkalan Sungai Ciranca.
"Kami sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana banjir yang tepatnya di Kampung Canghegar, Kelurahan Palabuhanratu. Ternyata setelah dilakukan pengecekan dasar sungai tersebut terjadi pendangkalan seperti banyak sampah plastik, kayu dan lumpur yang mengendap," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdakops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Sabtu.
Dari hasil pendataan, selain kantor kelurahan yang juga tempat penyimpangan logistik pemilu berupa kotak/surat suara, formulir C1 plano, daftar hadir warga, C6 dan lainnya juga merendam 40 rumah warga yang berada di sekitar Sungai Ciranca.
Namun, pada bencana ini tidak ada korban jiwa hanya saja beberapa perabot milik warga rusak dan masyarakat dibantu petugas dari TNI, Polri serta Pemkab Sukabumi sudah bergotong royong membersihkan sisa lumpur yang menggenangi permukiman dan rumah warga.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi menurunkan alat berat untuk mengeruk dasar sungai yang mengalami pendangkalan. Tetapi, pihaknya tetap waspada apalagi curah hujan masih tinggi yang bisa saja debit air sungai meningkat dan kembali meluap.
"Normalisasi aliran sungai menjadi langkah kami untuk mengantisipasi terjadinya kembali bencana banjir di Palabuhanratu. Namun demikian, warga pun harus sadar agar tidak membuang sampah ke sungai yang bisa berimbas terjadinya bencana banjir," tambahnya.
Daeng mengatakan untuk kerugian akibat bencana ini masih dalam perhitungan, tapi yang paling penting adalah upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari khususnya saat musim penghujan.
Banjir di Palabuhanratu akibat pendangkalan sungai
Sabtu, 20 April 2019 19:10 WIB
Ternyata setelah dilakukan pengecekan dasar sungai tersebut terjadi pendangkalan seperti banyak sampah plastik, kayu dan lumpur yang mengendap.