Waykanan, Lampung (ANTARA) - Penantian panjang belasan tahun warga Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung untuk dapat menikmati penerbangan udara dari Bandara Gatot Soebroto akhirnya terpenuhi.
Setelah sebelumnya Pangkalan Udara (Lanud) Gatot Soebroto di Waykanan masih sebatas untuk kepentingan TNI, kini resmi dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat umum sebagai bandara sipil/komersial.
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo bersama Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya akhirnya meresmikan pemanfaatan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil di Kecamatan Way Tuba, Sabtu (6/4).
Peresmian ini merupakan buah dari perjuangan Pemerintah Provinsi Lampung dimotori Gubernur Ridho Ficardo untuk meyakinkan pemerintah pusat. Upaya Pemprov Lampung ini telah dilakukan sejak 2006.
Setelah menanti selama 13 tahun tersebut, akhirnya di era menjelang berakhir kepemimpinan Gubernur Ridho menjadi catatan sejarah, Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan ini yang sebelumnya hanya digunakan sebagai landasan udara khusus militer milik TNI Angkatan Darat, kini bisa beroperasi sebagai bandara penerbangan umum (komersial).
Sebelum peresmian, pemerintah pusat telah mengesahkan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara yang melayani penerbangan sipil dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur Lampung, Menteri Perhubungan RI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, dan Bupati Waykanan di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, pada 28 Maret 2019.
Gubernur Ridho menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan dan KSAD karena telah berkenan melakukan peresmian Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil.
"Terima kasih juga kepada Bapak Presiden atas berkenan beliau karena hari ini Menteri Perhubungan dan KSAD berada di tengah kita untuk meresmikan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan ini menjadi bandara penerbangan sipil," ujar dia.
Ridho melanjutkan bahwa peresmian ini atas persetujuan KSAD dan sikap proaktif Bupati Waykanan untuk menjadikan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil.
"Gubernur Lampung mewakili masyarakat Lampung menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada KSAD karena kemurahan hati beliau begitu cepat rasanya proses ini kita lakukan, karena ketika rapat bersama KSAD dan Bupati Waykanan yang proaktif, sehingga ternyata hanya butuh waktu tidak sampai 30 menit, dan berbicara beberapa hal prinsip, disetujuilah Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil," katanya.
Ridho juga menyampaikan bahwa upaya yang telah dilakukan setelah sekian belas tahun menjadikan Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan sebagai bandara penerbangan sipil, akhirnya terjadi.
"Kelihatannya sederhana ada bandara di Kabupaten Waykanan di antara Lampung dan Sumatera Selatan, terlihat dekat tetapi jauh. Hari ini menandai bahwa bandara ini atas perkenan KSAD dan Menhub, sejak 2006 dari gubernur ke gubernur, menteri ke menteri dan KSAD ke KSAD mungkin rezekinya di masa kita," ujarnya.
Ridho menyebutkan bandara ini akan memudahkan konektivitas antardaerah dan efisiensi waktu tidak hanya Provinsi Lampung, tetapi juga Provinsi Sumatera Selatan, di antaranya Waykanan, Lampung Utara, Lampung Barat, Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu (induk).
"Harapan kita ini bisa dimanfaatkan oleh Kabupaten Waykanan dan sekitarnya. Wilayah di perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan ini biasanya melakukan penerbangan melalui Bandara Radin Inten II, tetapi dengan adanya bandara penerbangan sipil di Gatot Soebroto ini sangat memudahkan. Ini dampaknya luar biasa untuk masyarakat Lampung dan sekitar sepanjang untuk kebaikan masyarakat," ujarnya.
Sebagai kepala daerah Provinsi Lampung, Gubernur Ridho menyampaikan dengan adanya peresmian bandara tersebut, memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Lampung.
"Gubernur sebagai kepala daerah tugasnya hanya menyampaikan apa saja kebutuhan rakyat dan kewenangan ada di pemerintah pusat. Untuk kesejahteraan masyarakat, kami tidak bisa sendiri, peran serta pemerintah pusat begitu penting," katanya.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Gubernur Ridho merupakan sosok seperti "marketing" yang mampu mengajukan permintaan demi menyejahterakan masyarakat Lampung.
"Gubernur Ridho ini seperti sosok 'marketing', seperti kemarin saja Pak Presiden menelepon saya untuk menjadikan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional. Lampung mendapat suatu kehormatan dengan pembangunan itu semua untuk masyarakat Indonesia," ujar dia.
Menhub Karya Sumadi yang datang menggunakan pesawat maskapai Citilink dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta ini mengatakan penerbangan yang dilakukannya merupakan penerbangan komersial yang pertama di Lanud TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto Waykanan.
"Ini merupakan penerbangan komersial yang pertama. Jarang ada tempat penerbangan belum selesai, tetapi penerbangan komersial sudah ada, ini berkat kekompakan kita semua. Pak Presiden juga memerintahkan saya tahun anggaran berikutnya landasan di sini diperpanjang menjadi 2.400 meter," katanya.
Budi menyebutkan bahwa dalam satu bulan ke depan, Bandara Gatot Soebroto Waykanan akan serasa seperti berada di Bandara Radin Inten II.
"Apa yang dilakukan hari ini, akan diselesaikan dalam satu bulan ini, seolah sama dengan Bandara Internasional Radin Inten II. Saya bangga dengan Lampung karena semua tokohnya memberikan suatu dorongan. Apa yang kita lakukan ini semoga bermanfaat untuk seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Qodratul Ikhwan mengatakan ke depan bandara ini akan dipersiapkan armada angkutan terusan.
"Kami berencana untuk menyiapkan armada angkutan terusan. Saya baru minta persetujuan Pak Gubernur dan secara prinsip beliau setuju. Nanti kita bekerja sama dengan pihak BUMN ataupun BUMD untuk pengoperasian bus itu di sini. Masyarakat yang naik maupun turun di sini butuh angkutan, itu yang akan menjadi pekerjaan rumah kita dan insyaallah dalam waktu secepatnya akan kita selesaikan," katanya.
Selain itu, Qodratul juga menyampaikan Pemerintah Kabupaten Waykanan sesegera mungkin menyiapkan fasilitas penginapan untuk menunjang sarana dan prasarana Bandara Gatot Soebroto Waykanan.
"Diharapkan juga Pemerintah Kabupaten Waykanan melalui BUMD-nya menyediakan fasilitas penginapan, seperti hotel, karena akan sangat dibutuhkan untuk menunjang bandara ini," ujarnya.
Tiket Daring
Sekretaris Daerah Kabupaten Waykanan Saipul mengatakan tiket penerbangan dari Bandar Udara Gatot Soebroto Waykanan ke Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta sudah dapat dipesan pada beberapa jasa penjualan dalam jaringan (daring).
"Saya tadi sudah lihat di 'online' Traveloka sudah ada penerbangan perdana dari Halim Perdanakusuma ke Bandara Gatot Soebroto Waykanan dan dari Waykanan ke Halim. Jadi masyarakat tidak usah repot-repot mencari tiketnya," katanya.
Ia mengatakan dari maskapai penerbangan Citilink sudah mengeluarkan harga untuk penerbangan ini, yaitu berkisar Rp1.128.380 dari Halim ke Waykanan, sedangkan dari Waykanan ke Halim Rp1.108.380.
Harga tersebut sudah dikeluarkan dan diberlakukan sejak penerbangan perdana ini berlangsung.
"Kalau tentang penentuan harga, saya tidak tahu. Yang pasti sudah ada dan bisa didapat di toko penjualan tiket 'online'," kata Saipul yang pernah menjabat Asisten II Setdakab Waykanan itu.
Ia mengatakan masih tinggi harga tiket tersebut, dimungkinkan karena rute baru sehingga harganya mahal.
"Ini kemungkinan karena rutenya baru, jadi harganya masih mahal. Bila sudah lama nanti akan murah dengan sendirinya," katanya.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bersama Menhub Budi Karya Sumadi telah melakukan penekanan tombol sirine sebagai tanda peresmian Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto sebagai bandar udara sipil di Kabupaten Waykanan, Lampung, Sabtu (6/4) pagi.
Gubernur Ridho mengungkapkan banyak masyarakat, terutama di Waykanan, yang menginginkan Lanud Gatot Soebroto dapat dipergunakan sebagai bandara sipil.
"Jadi Pak KSAD, Pak Menteri, sudah lama masyarakat Waykanan berharap agar bandara ini dapat dipergunakan oleh sipil. Jadi dulu bandara ini dapat terlihat oleh masyarakat tapi terasa jauh. Mau masuk agak-agak seram gitu karena loreng-loreng pakaiannya," ujar Gubernur Ridho sambil bergurau.
"Sebenarnya dari tahun 2006 sudah kita coba komunikasikan tapi belum membuahkan hasil. Alhamdulillah ternyata di masa jabatan saya sebagai gubernur dan Pak Bupati Raden Adipati Surya dapat terlaksana. Oleh karenanya atas nama Pemerintah Provinsi Lampung saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri, Pak KSAD, Pak Bupati, dan semua pihak yang terlibat dengan telah terwujud peresmian Bandara Gatot Soebroto ini," lanjut dia.
Gubernur Ridho juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Menhub Karya Sumadi atas sinergi pembangunan antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat sehingga dalam beberapa waktu lalu telah diresmikan Bandara Internasional Radin Inten II, Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung, Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, dan Bandara Gatot Soebroto.
"Kunci pembangunan adalah dengan membangun konektivitas, dan di tangan Pak Menteri sudah empat sarana yang dibangun, yakni Bandara Internasional Radin Inten II, Jalan Tol Trans Sumatera, Dermaga Eksekutif Bakauheni, dan Bandara Gatot Soebroto. Ke depan bahkan akan segera diresmikan Bandara Taufiq Kiemas di Pekon Serai, Krui, Pesisir Barat. Harapan saya dengan lancar konektivitas, pembangunan di Provinsi Lampung di berbagai sektor semakin meningkat," ujarnya.
Selain langsung dilakukan penerbangan komersial, peristiwa yang tak kalah menarik pada peresmian Bandara Gatot Soebroto ini adalah Bupati dan Wakil Bupati Waykanan yang dicukur rambutnya oleh Menhub dan KSAD sebagai nazar dan rasa syukur atas dibuka Lanud Gatot Soebroto sebaga bandara sipil.
Impian panjang warga Kabupaten Waykanan dan sekitarnya di wilayah perbatasan Lampung-Sumatera Selatan untuk bisa terbang dari bandara di dekat tempat tinggal mereka, akhirnya terkabul.
Bukan hanya warga, kalangan pejabat Waykanan pun bersyukur sehingga memenuhi nazar dengan bersama-sama mencukur gundul rambut mereka, menyusul peresmian Bandara Gatot Soebroto sebagai bandara sipil di daerah ini. (ANT-BPJ).
Penantian panjang Gatot Soebroto Waykanan resmi menjadi bandara komersial
Minggu, 7 April 2019 16:39 WIB
Impian panjang warga Kabupaten Waykanan dan sekitarnya di wilayah perbatasan Lampung-Sumatera Selatan untuk bisa terbang dari bandara di dekat tempat tinggal mereka, akhirnya terkabul.