PMI dilatih pemulihan hubungan keluarga korban bencana

Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar pelatihan Restoring Family Links (RFL) atau pemulihan hubungan keluarga di Kota Palu, Sulawesi Tengah selama lima hari untuk meningkatkan kapasitas relawan khususnya dalam pelayanan.

"Pelatihan ini sebagai bentuk komitmen PMI untuk pemulihan masyarakat pascabencana untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Pelayanan itu dikhususkan untuk korban bencana yang terpisah dengan anggota keluarganya," kata Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate melalui sambungan telepon, Senin.

Menurutnya, pelatihan RFL tujuannya agar relawan mengetahui bagaimana cara membantu masyarakat khususnya korban bencana yang terpisah atau keluarganya hilang.

Dia mengatakan dengan adanya pelatihan tersebut bisa meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pemulihan hubungan keluarga serta mampu meneruskan informasi ke seluruh jajaran PMI kabupaten/kota di wilayah kerja masing-masing.

PMI merupakan organisasi sosial kemanusiaan yang harus selalu siap untuk membantu meringankan beban sesama apapun sebabnya, tanpa membedakan agama, bangsa, suku, golongan, warna kulit, jenis kelamin dan bahasa.

Ia mengatakan pihaknya berkeinginan seluruh relawan agar dapat memberikan pelayanan RFL yang berkelanjutan baik sebelum, pada saat dan sesudah bencana maupun konflik.

"PMI sebagai pelaku program kemanusiaan turut memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak," ujarnya.

Hidayat mengatakan berdasarkan hasil kaji cepat dalam bencana gempa di wilayah Lombok serta bencana tsunami dan likuifaksi di Palu dan sekitarnya, layanan RFL merupakan salah satu layanan yang dibutuhkan untuk kondisi masyarakat terpisah dari anggota keluarganya.

Bentuk layanan yang diberikan dalam operasi ini mulai dari bersifat tradisional, berupa telepon gratis sampai dengan penggunaan teknologi website yang didukung langsung dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Jenewa.

Untuk pengoperasian layanan tersebut, perlu dilakukan pelatihan spesialisasi RFL diperuntukkan bagi wilayah Sulteng dengan beberapa tambahan dari wilayah Lombok, Banten, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara dan Jabar sebagai wilayah yang berkontribusi dalam layanan RFL selama operasi kemanusiaan.

Editor berita: Masnun