Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan program hilirisasi yang dijalankan pemerintah dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Heldy Satrya Putera dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan hilirisasi tidak semata-mata berorientasi pada peningkatan nilai tambah ekonomi, tetapi juga harus menjadi instrumen pemberdayaan yang mendorong keadilan dan inklusivitas dalam pembangunan.
"Dunia usaha yang inklusif adalah kunci untuk memastikan tidak ada pihak yang tertinggal dalam proses pembangunan," kata dia.
Ia menyampaikan pihaknya pada 16 Desember di Jakarta, mengadakan focus group discussion (FGD) tentang fasilitasi dan peluang usaha penyandang disabilitas.
Lebih lanjut, Staf Khusus Menteri Investasi/Hilirisasi Bidang Peningkatan Peran dan Peluang Usaha Disabilitas Agus Diono menekankan pentingnya perluasan pemberdayaan usaha penyandang disabilitas dalam ekosistem hilirisasi investasi strategis.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas disabilitas menjadi prasyarat penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan FGD ini melibatkan perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), akademisi, serta komunitas penyandang disabilitas.
Rekomendasi FGD tersebut antara lain menempatkan penyandang disabilitas sebagai pelaku usaha dan mitra strategis, bukan sekadar objek program, menyederhanakan akses permodalan, perizinan, dan kemitraan, serta memperkuat penyediaan data terpadu pelaku usaha disabilitas sebagai dasar perumusan kebijakan yang berdampak.
Baca juga: Hari Disabilitas Internasional, Mensos jamin pemberdayaan teman difabel
Baca juga: Disabilitas tidak menyerah melahirkan karya
