Karawang (ANTARA) - DPRD Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyampaikan agar penataan wilayah sekitar Cikampek dilakukan secara menyeluruh, sehingga pemerataan pembangunan di daerah tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Kami mengapresiasi langkah Pemkab Karawang yang akan melakukan penataan wilayah Cikampek pada tahun 2026," kata Ketua DPRD Karawang Endang Sodikin, di Karawang, Minggu.
Ia menyampaikan penataan wilayah Cikampek menjadi salah satu upaya penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah.
Endang mengaku akan terus berkoordinasi dengan Bupati Karawang Aep Syaepuloh untuk memastikan penataan kawasan di sekitar wilayah Cikampek benar-benar dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengembangan kawasan perkotaan Cikampek, penataan jalur kereta api, revitalisasi stasiun, hingga penataan pasar.
"Kita ingin wilayah Cikampek benar-benar terlihat sebagai kawasan perkotaan yang tertata, tidak hanya dari sisi transportasi tapi juga lingkungan dan fasilitas umumnya," kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyiapkan anggaran sekitar Rp10 miliar untuk mengatasi kesemrawutan sekaligus melakukan penataan wilayah perkotaan Kecamatan Cikampek.
Kami komitmen melakukan penataan kota. Tahun depan akan dilakukan penataan besar-besaran wilayah Cikampek," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh.
Ia menyampaikan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan peninjauan ke lapangan. Terakhir pada Selasa (9/12) dilakukan peninjauan ke sekitar pasar Cikampek, terminal, stasiun, area bawah jembatan layang, dan sejumlah titik lainnya.
Untuk langkah awal penataan wilayah Cikampek, akan dimulai dengan melakukan penertiban bangunan liar yang berada di sekitar area stasiun dan di bawah jembatan layang Cikampek.
Selama ini wilayah Kecamatan Cikampek khususnya di sekitar stasiun dan jembatan layang serta pasar dikenal sebagai daerah yang semrawut. Setiap hari pedagang kaki lima berjualan hingga "memakan" badan jalan raya, ditambah lagi kolong jembatan layang yang menjadi areal parkir kendaraan serta banyaknya bangunan liar di daerah tersebut.
"Daerah di sekitar kolong jembatan layang selama ini memang dikenal semrawut. Banyak warga mengeluhkan hal itu," kata bupati.
