Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membangun Pasar Sukajaya di Desa Pasir Madang Kecamatan Sukajaya, sebagai pasar pertama di wilayah pelosok Sukajaya, untuk mendekatkan akses masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, Desirwan Kuslan di Cibinong, Bogor, Selasa, menjelaskan pasar tersebut dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat di daerah yang selama ini belum memiliki fasilitas pasar tradisional terdekat.
Kecamatan Sukajaya merupakan salah satu wilayah terluar di Kabupaten Bogor yang letaknya berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak, Banten.
“Pasar ini dibangun karena memang di Sukajaya belum ada pasar sehingga kehadirannya diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga,” kata Desirwan.
Menurut dia, kondisi geografis Sukajaya yang berbukit dan berjarak jauh dari pusat layanan publik menjadikan keberadaan pasar sangat penting.
Situasi ini terlihat jelas pada bencana dahsyat awal 2020, ketika akses jalan banyak terputus dan warga harus menempuh perjalanan berjam-jam menuju Pasar Cigudeg meski secara administratif hanya satu kecamatan.
“Pada 2020 itu warga sangat kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Ke pasar terdekat saja waktunya bisa berjam-jam karena akses rusak,” ujarnya.
Pembangunan Pasar Sukajaya menelan anggaran sekitar Rp3 miliar bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025. Saat ini progresnya sudah memasuki tahap finishing dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Lokasi pembangunan berada di Desa Pasir Madang, hasil kajian feasibility study (FS) dari tiga alternatif lokasi. Pasir Madang mendapat nilai tertinggi sehingga dipilih sebagai titik pembangunan.
Desirwan mengatakan pasar tersebut akan mempermudah warga Sukajaya yang selama ini mengandalkan Pasar Cigudeg untuk kebutuhan sehari-hari.
Keberadaan pasar lokal dinilai akan mengurangi biaya dan waktu tempuh masyarakat, terutama pada wilayah pelosok dan rawan bencana.
Selain itu, kehadiran Pasar Sukajaya menambah jumlah pasar tradisional di Kabupaten Bogor menjadi sekitar 32 unit dari target 40 pasar untuk seluruh kecamatan. Pembangunan dilakukan bertahap sesuai prioritas dan kebutuhan tiap wilayah.
Pasar baru ini berstatus tipe C dengan kapasitas 12 kios dan 22 los. Kapasitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan potensi perdagangan masyarakat Sukajaya.
Untuk operasional, Desirwan menargetkan pasar dapat digunakan pada tahun 2026. Pemilihan pedagang akan dikoordinasikan bersama Kecamatan Sukajaya dan Tohaga.
“Insya Allah 2026 sudah bisa beroperasi. Soal pedagang nanti kita koordinasikan dengan kecamatan dan Tohaga,” tuturnya.
