Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek kembali menyalurkan dana pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) senilai Rp1,3 miliar lebih kepada 45 warga sekitar lingkungan Tol Jakarta-Cikampek yang bergabung dalam komunitas mitra binaan, Selasa.
"Mitra binaan ini tersebar di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi sebanyak 25 orang dan sisanya di wilayah Karawang dan Purwakarta," kata General Manager PT Jas Marga Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman di Bekasi.
Penyaluran pinjaman dana usaha tersebut digelar di Kantor PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek Rawapanjang, Kelurahan Sepanjangjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dari total 45 mitra binaan, sebanyak 22 orang di antaranya merupakan mitra binaan lanjutan dan 23 lainnya adalah mitra binaan baru.
Penyaluran pinjaman dana usaha itu bervariasi antara Rp10 juta hingga Rp50 juta tergantung konsistensinya dalam mengembalikan pinjaman dana serta lamanya kepesertaan.
Dana pinjaman itu wajib dikembalikan dengan besaran bunga yang dibebankan kepada peminjam berkisar 3 persen dari total pinjaman yang dikembalikan setiap tahun yang diangsur selama 2 sampai 3 tahun.
Salah satu mitra binaan PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Nas Fuadi (40), mengaku sangat terbantu dengan kerja sama tersebut yang akan dialokasikan untuk pengembangan usaha penjualan aksesoris mobil.
"Usaha ini saya rintis sejak saya masih tinggal di rumah pada 2009 dengan modal awal pinjaman Rp10 juta. Untuk yang sekarang sudah keempat kali dengan nilai pinjaman Rp50 juta," katanya.
Menurut warga Bintara, Bekasi Barat, itu, proses pengembalian pinjaman menjadi poin utama penilaian peningkatan nominal pinjaman dari Jasa Marga.
"Yang penting jangan sampai ada yang bolong-bolong dari pengembalian pinjaman. Nilai pinjaman saya selalu meningkat setiap tahun dari Rp10 juta, Rp20 juta, Rp25 juta dan sekarang Rp50 juta," katanya.
Pengelola Tol Jakarta-Cikampek salurkan dana kemitraan Rp1,3 miliar
Selasa, 27 November 2018 11:32 WIB
Mitra binaan ini tersebar di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi sebanyak 25 orang dan sisanya di wilayah Karawang dan Purwakarta.