Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng sejumlah mitra dalam percepatan penurunan angka stunting dan mewujudkan zero new stunting melalui program "Si Penting" atau aksi pencegahan stunting.
"Kami mengapresiasi kontribusi para pihak yang telah bekerja sama dengan Pemkot Yogyakarta dalam upaya mewujudkan zero new stunting," kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Yogyakarta, Kamis.
Pemkot Yogyakarta bersama Human Initiative, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan PT SGM melakukan program stunting di dua kelurahan, yakni Kelurahan Tahunan dan Sorosutan melalui program "Si Penting", sejalan dengan kebijakan zero new stunting untuk mencegah kasus stunting baru.
Hasto mengatakan pihaknya berterima kasih kepada para mitra yang turut berperan dalam penurunan stunting melalui pendekatan intervensi spesifik yang langsung menyasar ibu hamil dan balita.
"Penurunan stunting membutuhkan kerja bersama karena sebagian besar faktor penyebab bersifat sensitif, seperti kemiskinan, sanitasi, dan akses air bersih. Menurunkan stunting 3 hingga 5 persen itu prestasi," katanya.
Ia menegaskan meskipun kondisi lingkungan belum ideal, anak-anak jangan sampai stunting. "Intervensi spesifik pada gizi ibu hamil dan balita harus kita genjot," katanya.
Ia meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta melakukan pemantauan ketat terhadap bayi baru lahir serta pasangan pengantin baru sebagai kelompok berisiko tinggi.
"Angka kelahiran di Yogyakarta sekitar enam per hari dan pernikahan baru sekitar tiga pasang. Semuanya harus dipastikan sehat sejak awal," katanya.
