Kota Malang (ANTARA) - Lippo Group merenovasi 1.500 rumah desa dimulai dari Kampung Wisata Topeng, Kota Malang, Jawa Timur, sebagai bagian dari kontribusi nyata dunia usaha mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam pembangunan tiga juta rumah per tahun.
Program renovasi rumah ini merupakan langkah awal Lippo Group dalam ikut serta menghadirkan hunian layak, sehat dan bermartabat bagi masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya di kawasan pedesaan serta daerah wisata budaya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di Malang, Jumat (17/10) didampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk. Ketut Budi Wijaya dan Presiden LippoLand Indra Yuwana secara resmi meninjau pelaksanaan program tersebut.
Maruarar Sirait mengapresiasi program hasil kolaborasi pemerintah dan sektor swasta ini yang menargetkan renovasi 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi Jawa Timur, dengan 40 unit di antaranya di Kota Malang.
Ara sapaan akrab Maruarar menilai Kampung Wisata Topeng memiliki potensi ekonomi kreatif yang unik dan bisa menjadi penggerak ekonomi lokal.
"Manfaatkan potensi yang ada di sini, pelajari market-nya. Kalau memang sesuai namanya Kampung Topeng, bisa dikembangkan perajin topeng, ada pertunjukan, ada ciri khas yang kuat," ucapnya.
Ia berharap kolaborasi antara Lippo Group dengan Pemkot Malang tidak hanya sekadar memperbaiki rumah warga, tetapi juga menciptakan lapangan usaha baru bagai warga lokal.
"Saya yakin ibu-ibu di sini mau dilatih dan mau kerja keras. Yang penting memang pemasaran. Tolong disinergikan Lippo dan Pak Wali Kota supaya hasilnya nyata bagi warga," katanya.
Tahap pertama program renovasi 1.500 rumah desa yang dilakukan Lippo Group dimulai di Kampung Wisata Topeng, Kota Malang dengan fokus pada perbaikan struktur bangunan, ventilasi serta akses air bersih.
Khusus di Provinsi Jawa Timur, program renovasi akan menyasar 500 rumah yang tersebar di berbagai wilayah mencakup 40 unit di Kota Malang, 50 unit di Kabupaten Malang, 110 unit di Kabupaten Sidoarjo, 100 unit di Kabupaten Ponorogo serta 100 unit di Kabupaten Pasuruan.
Kemudian di Kabupaten Bojonegoro 50 unit dan Kota Surabaya 50 unit. Program ini juga secara bertahap akan diperluas ke berbagai wilayah lain seperti Bandung, Bekasi, Tangerang hingga Sulawesi dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk. Ketut Budi Wijaya menyampaikan pelaksanaan program ini bertujuan untuk menghadirkan hunian layak, sehat dan bermartabat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kebanggaan warga desa.
Di samping itu, juga terinspirasi dari nilai-nilai yang diamanatkan oleh pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, bahwa rumah adalah tempat lahirnya harapan. Program renovasi ini menjadi tanggung jawab moral dan sosial Lippo Group bagi bangsa Indonesia.
Dalam operasional pelaksanaan, Lippo Group berperan sebagai mitra strategis pemerintah bersama masyarakat untuk mempercepat pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Program renovasi 1.500 rumah desa ini mencerminkan pembangunan berkelanjutan di mana pertumbuhan bisnis berjalan selaras dengan tanggung jawab sosial. Inisiatif ini juga menjadi langkah berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif, sejahtera dan bermartabat.(KR-PRA).
