Karawang (Antaranews Megapolitan) - Ratusan hektare areal persawahan di wilayah Kelurahan Mekarjati, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menganggur atau tidak bisa ditanami karena petani di daerah itu kesultan air menyusul rusaknya saluran irigasi.
"Saluran irigasi di daerah kami rusak, sehingga tidak berfungsi. Padahal saluran irigasi itu seharusnya mengairi areal sawah seluas 550 hektare," kata salah seorang petani di wilayah Mekarjati, Suwarya, di Karawang, Selasa.
Ia mengatakan selama beberapa tahun terakhir kondisi saluran irigasi Tegal Panjang di Kampung Iplik itu mengalami pendangkalan dan penyempitan. Sehingga air tidak mengalir saat musim kemarau.
Saat kemarau, ratusan areal sawah di daerah itu menganggur. Sebab petani kesulitan mengairi areal sawahnya. Kondisi itu mengakibatkan petani mengalami keterlambatan tanam.
"Seharusnya pada Oktober ini kami sudah melakukan penanaman padi. Hanya karena tidak ada air, sehingga penanaman tertunda sampai turun hujan," kata dia.
Menurut dia, para petani di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, sudah beberapa kali melaporkan kejadian yang dialaminya kepada Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Tapi hingga kini belum ada tindakan dari Pemkab Karawang.
Laporan itu disampaikan melalui surat dengan ditandatangani Camat Karawang Barat dan Lurah Mekarjati.
"Kami menyampaikan laporan itu dan berharap penanganan, karena petani di Dusun Iplik dan Jamantri, Kelurahan Mekarjati, benar-benar membutuhkan air untuk mengairi areal sawah dan perkebunan," katanya.
Para petani berharap agar Pemkab Karawang segera menangani kerusakan pada saluran irigasi di daerahnya. Mereka juga berharap pemkab bisa membangun pintu air, agar bisa membagi air ke areal persawahan.
Ratusan hektare sawah di Karawang "nganggur"
Rabu, 3 Oktober 2018 6:15 WIB
Seharusnya pada Oktober ini kami sudah melakukan penanaman padi. Hanya karena tidak ada air, sehingga penanaman tertunda sampai turun hujan.