Semarang (ANTARA) - Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengundang pimpinan universitas, pimpinan fakultas, serta pimpinan 12 program studi untuk mempersiapkan akreditasi internasional.
Ketua LPM UIN Walisongo Semarang, Dr. Tolkah, di Semarang, Selasa, menyampaikan bahwa sebanyak 12 program studi telah diajukan untuk mengikuti akreditasi internasional melalui ACQUIN.
ACQUIN merupakan sebuah lembaga akreditasi berbasis di Jerman yang telah diakui secara luas.
Baca juga: UIN Walisongo kerja sama dengan Humboldt University
Baca juga: UIN Walisongo Semarang kukuhkan lima guru besar sekaligus
Bagi program studi di luar skema ACQUIN, kata dia, universitas akan menyiapkan alternatif skema akreditasi lainnya.
Kepala Pusat Pengembangan Studi Mahasiswa (PSM) UIN Walisongo Dr. Nur Hamid menjelaskan bahwa akreditasi internasional ACQUIN terdiri atas 10 standar utama dan akreditasi internasional yang dimasukkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2025.
Prosesnya akan dilaksanakan dalam empat tahap, dengan dua tahap dijalankan pada tahun 2025.
Dokumen yang harus disiapkan meliputi tingkat universitas (RPJP, Renstra, Laporan Kinerja), fakultas (Renstra dan Laporan Kinerja), serta program studi (Kurikulum dan RPS).
Baca juga: Rektor UIN Walisongo sampaikan pidato utama tentang transformasi PT Islam di Taiwan
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Prof Nizar mengatakan bahwa target pada 2026 bagi kampus adalah tahun submit akreditasi internasional.
"Banyak program studi kita telah meraih akreditasi unggul di tingkat nasional. Maka langkah selanjutnya adalah internasionalisasi," katanya.
Ia memastikan dukungan kampus terhadap internasionalisasi dengan fasilitas dan sumber daya yang ada.
"Kampus siap mendukung dengan fasilitas dan sumber daya untuk mewujudkan target ini," katanya.
