Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Sejumlah barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional Kota Sukabumi, Jawa Barat memasuki pekan ketiga September mengalami penurunan.
"Penurunan ini sudah terjadi sejak awal bulan yang dikarenakan melonjaknya pasokan dan menumpuknya persediaan di pasar. Tetapi permintaan masyarakat stagnan atau tetap," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM PP) Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Kamis.
Ia mengatakan konsumen sekarang memberi barang disesuaikan dengan kebutuhannya tanpa menyimpan persediaan dalam jumlah besar,
Adapun komoditas yang harganya mengalami penurunan seperti telur ayam negeri dari Rp24 ribu menjadi Rp23 ribu/kg, bawang putih dari Rp24 ribu menjadi Rp22 ribu/kg. Kemudian cabai merah TW semula Rp20 ribu kini menjadi Rp18 ribu, cabai lokal dari Rp28 ribu menjadi Rp20 ribu/kg
Selanjutnya, penurunan harga yang cukup drastis terjadi pada komoditas cabai rawit hijau yang semula dijual Rp24 ribu/kg kini hanya Rp18 ribu. Belum lagi harga daging kambing/domba yang juga ikut turun dari Rp110 ribu menjadi Rp105 ribu setiap kilogramnya.
Tidak menutup kemungkinan harga kebutuhan pokok dan umum lainnya bisa kembali turun jika melihat pasokan meningkat bahkan dari tingkat petani karena di beberapa daerah penghasil sudah mulai panen.
"Namun demikian, kami pun mengantisipasi terjadinya kenaikan harga, karena bagaimanapun juga harga kebutuhan pokok selalu berfluktuasi setiap saat," tambahnya.
Sementara, penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Kota Sukabumi membuat resah pedagang pasar tradisional yang karena sewaktu-waktu harganya bisa naik lagi dan kembali turun.
"Kami tidak bisa berspekulasi terkait harga. Dan untuk persediaan pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," kata Iyus Firdaus (23), pedagang bumbu dapur yang ada di kawasan Jalan Kapten Harun Kabir, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Sejumlah barang kebutuhan pokok Sukabumi turun harga
Jumat, 21 September 2018 6:38 WIB
Penurunan ini sudah terjadi sejak awal bulan yang dikarenakan melonjaknya pasokan dan menumpuknya persediaan di pasar.