Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika di Cibinong, Kamis, menegaskan komitmen tersebut diwujudkan dalam kehadiran Pemkab Bogor dalam apel kolaborasi yang digelar Pemprov DKI di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat.
Apel dipimpin Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dan diikuti jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, serta berbagai pemangku kepentingan dari daerah penyangga.
Ajat menegaskan bahwa persoalan lalu lintas tidak mengenal batas administrasi. Menurut dia, kemacetan di Jakarta juga dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat dari wilayah sekitarnya, termasuk Kabupaten Bogor.
“Karena itu, penanganan masalah itu harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kebijakan baik Pemprov Jakarta maupun daerah sekitarnya,” ujar Ajat.
Ia mencontohkan tingginya jumlah komuter asal Bogor menuju Jakarta. Data menunjukkan jumlah penumpang dari Bogor mencapai 6.000 orang per hari, jauh di atas target awal sebanyak 2.000 penumpang.
“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat sangat besar, sekaligus menandakan kontribusi wilayah sekitarnya sangat berpengaruh terhadap lalu lintas di DKI Jakarta,” katanya menambahkan.
Ajat berharap melalui apel kolaborasi tersebut, setiap wilayah dapat memiliki pembagian peran yang jelas dalam penanganan transportasi. Dengan demikian, beban tidak ditanggung sepihak dan hasilnya bisa lebih optimal.
“DKI Jakarta adalah kota global dan kebanggaan Indonesia, maka sudah seharusnya semua pihak bekerja sama dalam mengurai permasalahan kemacetan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menekankan perlunya kerja sama lintas daerah yang tidak hanya melibatkan instansi pemerintah, tetapi juga masyarakat. Menurut dia, masalah kemacetan di Jakarta juga berdampak langsung pada wilayah penyangga.
“Kita mengajak teman-teman dari daerah penyangga untuk ikut berkolaborasi. Karena kemacetan di Jakarta juga berdampak pada wilayah mereka. Itulah mengapa Pak Gubernur membuat program Transjabodetabek demi memperlancar konektivitas lintas wilayah,” ujar Rano.
