Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rachmat Gobel menegaskan pentingnya membangun masa depan bangsa melalui industrialisasi yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila serta penguatan inovasi teknologi dan kemandirian ekonomi nasional.
Pesan ini disampaikan Rachmat Gobel dalam forum testimoni, bedah buku dan seminar nasional bertema Belajar dari Gobel: Falsafah Pancasila, Industrialisasi Nasional, Kewirausahaan dan Inovasi Teknologi di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa.
"Indonesia harus berani menjadi pelaku utama dalam rantai pasok industri global, bukan sekadar pasar. Untuk itu, kita harus menguasai teknologi, memperkuat pendidikan dan membangun industri berbasis nilai," katanya.
Acara tersebut menghadirkan tokoh nasional dari beragam bidang, di antaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2019-2024, Sandiaga Salahuddin Uno serta Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie.
Hadir pula akademisi Prof JM. Muslimin, Prof Syopiansyah Jaya Putra, Dr Husni Tejasukmana, perwakilan Dewan Pengawas BAKTI Kominfo RI Arfa Gunawan dan wartawan senior penulis buku Belajar dari Gobel, Nasihin Masha yang juga turut menjadi pembicara utama sesi bedah buku.
Forum ini digagas oleh mahasiswa doktoral UIN Jakarta Fakih Fadilah Muttaqin dan diselenggarakan oleh panitia akademik kampus tersebut.
Gobel menegaskan Pancasila tidak hanya sebagai ideologi negara, melainkan juga sebagai dasar etis dalam membangun dunia usaha yang inklusif dan berkelanjutan.
Ia menyoroti pentingnya hubungan industrial yang adil dan humanis. Pengalaman panjang Gobel Group dalam menerapkan prinsip kolaboratif dan penghargaan terhadap kemanusiaan dijadikan contoh konkret dalam membangun usaha yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.
Diskusi dalam forum ini turut memperkaya pemahaman peserta. Prof. JM Muslimin mengulas hubungan antara Islam, Pancasila dan etika kewirausahaan.
Prof Syopiansyah dan Dr Husni Tejasukmana menyoroti sinergi antara riset kampus dan kebutuhan industri, sementara Arfa Gunawan menekankan pentingnya kebijakan teknologi nasional yang progresif dan pro-pasar lokal.
Nasihin Masha menyoroti kepemimpinan Gobel sebagai representasi pengusaha yang mengedepankan nilai dalam membangun bisnis dan kontribusi kebangsaan.
Forum ini menjadi ruang strategis yang mempertemukan dunia akademik, industri dan kebijakan. Dengan visi besar dan pijakan kuat pada Pancasila, Rachmat Gobel dinilai sebagai figur relevan dalam mengawal transformasi ekonomi Indonesia ke masa depan.