Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menginisiasi program pendirian 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih untuk memperkuat ekonomi lokal di tengah tantangan global, serta mendorong target ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
Inisiasi ini kemudian diperkuat oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang terbit pada akhir Maret 2025.
Dalam Inpres tersebut, Kementerian Koperasi (Kemenkop) diberikan tujuh mandat agar harapan Kopdes Merah Putih untuk membangun sistem ekonomi desa yang tangguh berbasis sumber daya lokal seperti pertanian, perikanan, kerajinan tangan, hingga pariwisata, dapat berjalan dengan optimal dan relevan seiring perkembangan zaman.
Sejumlah ekonom dan pakar sepakat bahwa pembentukan dan penambahan jumlah koperasi merupakan hal yang baik. Terlebih, semangat gotong-royong dari koperasi juga sudah diperkenalkan oleh wakil presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta, yang juga merupakan “Bapak Koperasi Indonesia”.
“Tren koperasi dunia hari ini, jumlah koperasi itu menurun secara kuantitas, tapi layanan dan kualitasnya meningkat. Merger, konsolidasi ini yang seharusnya didorong oleh pemerintah,” kata pakar perkoperasian Suroto.
Ekonom senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menilai, kegiatan ekonomi harus menjadi basis utama dari Kopdes Merah Putih agar program ini bisa berkelanjutan.
“Menghidupkan koperasi adalah sesuatu yang sangat mulia karena penting untuk mendorong ekonomi yang lebih inklusif. Namun, basis utamanya adalah ada kegiatan ekonomi terlebih dahulu yang kemudian berhimpun di dalam koperasi, bukan sebaliknya,” ujar Hendri.
Pendirian 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih ditargetkan rampung pada akhir Juni 2025, atau kurang dari dua minggu dari Hari Koperasi Nasional yang jatuh pada 12 Juli.
Tak hanya itu, pembentukan Kopdes Merah Putih yang diharapkan selesai pada tahun ini pun berbarengan dengan Tahun Koperasi Internasional yang dideklarasikan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
IYC 2025 ini pun mengusung tema “Koperasi Membangun Dunia yang Lebih Baik”, menyoroti dampak global koperasi yang berkelanjutan dan menekankan bahwa model koperasi merupakan solusi penting untuk mengatasi berbagai tantangan global.
Selain itu, tema tersebut menggarisbawahi peran penting koperasi dalam memajukan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030.
Baca juga: Menko Pangan Zulhas sebut siap bentuk satgas harian untuk percepatan koperasi desa
Baca juga: Menko Pangan sebut 70 ribu koperasi desa Merah Putih terbentuk dan mulai beroperasi Juli