Kutai Kartanegara (ANTARA) - Jumlah kunjungan wisatawan di Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengalami kenaikan drastis selama masa libur Lebaran tahun 2025.
Kepala Tata Usaha UPTD Museum Mulawarman, Sugiyono di Kukar, Senin, menjelaskan kunjungan harian ke museum melonjak hingga 500–700 orang per hari, naik drastis dibandingkan hari biasa yang hanya berkisar 100–150 orang.
Menurut Sugiyono, salah satu pemicu utama tingginya antusiasme ini adalah kebijakan pembebasan biaya masuk hingga Juni mendatang, sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memperluas akses masyarakat terhadap edukasi budaya.
Kebijakan ini dinilai efektif, terutama dalam menjangkau kalangan pelajar, keluarga, hingga wisatawan luar negeri. Pemerintah daerah tak hanya memberikan akses gratis, tetapi juga memperkuat infrastruktur dan layanan di museum.
Baca juga: Kalimantan Timur dikunjungi 9.382.979 wisatawan nusantara sepanjang 2024
Baca juga: Klenteng Thien Le Kong Samarinda jadi destinasi wisata religi
Sebagai bagian dari transformasi pelayanan publik, pengelola museum telah melakukan penataan ulang ruang pameran, menciptakan pengalaman kunjungan yang lebih nyaman dan menarik.
Di beberapa titik strategis, kini tersedia kios informasi yang mempermudah pengunjung dalam memahami konteks sejarah dan nilai budaya dari koleksi yang dipamerkan.
Sugiyono menambahkan, pihaknya akan terus mendorong inovasi dan kualitas layanan agar Museum Mulawarman menjadi tempat belajar yang menyenangkan sekaligus inspiratif.
“Kami ingin pengunjung merasa puas dan membawa pulang pengalaman bermakna. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya bangsa,” ucapnya.
Baca juga: Pengamat sebut wisata IKN berkah bagi pelaku ekraf Kaltim
Dengan lebih dari 5.000 koleksi, mulai dari artefak arkeologi, etnografi, hingga seni dan sejarah lokal, Museum Mulawarman menjadi etalase penting bagi kekayaan budaya Kalimantan. Koleksi unggulan seperti singgasana kerajaan, patung Lembuswana, senjata Suku Dayak, dan keramik Dinasti China menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.
Sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam menghadirkan layanan publik berbasis teknologi, Museum Mulawarman juga meluncurkan aplikasi dan situs web resmi, yang memungkinkan pengunjung mengakses informasi, merencanakan kunjungan, hingga mengikuti agenda pameran secara digital.
Inovasi digital ini menjadi langkah maju dalam memperluas jangkauan museum secara nasional dan global.*