"Hingga Maret 2017, populasi ojek online di Kota Bekasi sudah menyentuh angka perkiraan sedikitnya 5.000 unit, bahkan saat ini bertambah menjadin sekitar 7.000 unit," kata Kasat Lantas Polrestro Bekasi Kota AKBP I Nengah Adisaputra di Bekasi, Selasa.
Jumlah kantong parkir yang menjadi pangkalan pengendara ojek online di Kota Bekasi baru berjumlah 20 titik dengan kapasitas tampung rata-rata berkisar puluhan unit kendaraan.
"Titik pangkalan itu tersebar di sejumlah lokasi strategis yang didominasi stasiun dan pusat perbelanjaan," katanya.
Nengah mengatakan, ketimpangan antara populasi pengendara ojek online dengan kantong parkir itu yang memicu kemacetan lalu lintas di sejumlah jalan utama Kota Bekasi akibat oknum pengendara yang menjadikan bahu jalan sebagai pangkalan liar.
Untuk itu, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait dari Dinas Perhubungan, Dewan Transportasi Kota Bekasi, Perum Jasa Tirta dan instansi terkait lainnya mengintensifkan program edukasi tertib lalu lintas kepada pengendara ojek online.
Edukasi itu dibutuhkan mengingat penyediaan lahan untuk kebutuhan kantong parkir di Kota Bekasi masih sangat sedikit.
"Ojek online kami beri pemahaman dan edukasi. Mereka tidak harus berada di pinggir jalan sebab mereka berbasis aplikasi. Seandainya mereka tidak nampak di jalan namun ketika aplikasi itu mendeteksi penumpang, mereka bisa jemput. Tidak perlu mangkal di sembarang tempat," katanya.
Edukasi juga diberikan pihaknya terhadap kewajiban masyarakat dalam menjaga estetika kawasan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan bergerombol dalam satu kawasan yang rawan kemacetan.
Dikatakan Nengah, pihaknya juga tengah berupaya melobi sejumlah pihak dari kalangan pengusaha mal maupun operator transportasi massal untuk menyediakan lahannya bagi pangkalan ojek online maupun konvensional.
"Salah satunya yang sekarang ada di pangkalan ojek depan Metropolitan Mal (MM) Bekasi. Kantong parkir itu untuk menarik pengendara ojek di Jalan KH Noer Alie Kalimalang dan Ahmad Yani. Kalau pihak mal mengizinkan perluasan, pangkalan itu bisa menampung hingga ratusan motor," katanya.
Selain itu, pihaknya juga memfungsikan kantor Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) di Jalan Ahmad Yani Bekasi Selatan sebagai pangkalan ojek online.
"Bila BKPM sudah tidak sanggup menampung, baru kami arahkan ke pangkalan MM," katanya.