Situbondo (ANTARA) - Manajemen RSUD Besuki, Kabuaten Situbondo, Jawa Timur, meminta kepada masyarakat tidak mudah percaya dan terpengaruh informasi atau pemberitaan yang belum tentu benar atau tidak akurat terkait peristiwa tenaga medis yang tertusuk jarum saat menangani pasien dengan HIV.
Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Hariyono menegaskan bahwa rumah sakit milik pemerintah daerah itu berkomitmen menjalankan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat demi menjaga keselamatan tenaga medis dan pasien.
"Peristiwa tersebut terjadi pada 18 Februari lalu, dan merupakan kecelakaan kerja yang bisa terjadi di dunia medis, tapi kami telah menangani insiden ini dengan cepat dan sesuai protokol," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Minggu.
Dokter Imam mengaku, sejak ada laporan langsung memberikan penanganan terhadap tenaga medis dan dua dokter spesialis telah melakukan pengawasan medis secara intensif termasuk pemeriksaan laboratorium dan terapi pencegahan guna meminimalisasi risiko yang mungkin timbul.
Ia menyatakan memiliki SOP ketat dalam menangani insiden kecelakaan kerja di dunia medis, mulai pemeriksaan laboratorium dilakukan secara berkala dan tenaga medis yang terdampak mendapat terapi sesuai dengan standar kesehatan.
Selain itu,lanjut Dokter Imam, RSUD Besuki juga memastikan bahwa setiap prosedur medis yang dilakukan di rumah sakit selalu mengedepankan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan, dan menjadi komitmen rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang aman dan profesional.
"Kerahasiaan identitas pasien adalah prioritas utama, rumah sakit berpegang teguh pada prinsip etika medis yang melindungi data pribadi pasien dari penyebaran informasi yang tidak perlu," ucapnya.
Imam Hariyono berharap kepada masyarakat memahami bahwa dunia medis memiliki risiko tersendiri, namun dengan penerapan prosedur yang ketat, risiko tersebut bisa diminimalisasi.
"Kami harap masyarakat tetap percaya pada sistem kesehatan yang ada dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu akurat," katanya.
RSUD Besuki juga memastikan bahwa setiap tindakan medis termasuk operasi dilakukan sesuai dengan SOP.
"Standar keselamatan diterapkan secara ketat untuk meminimalisasi risiko dan meningkatkan efektivitas pengobatan," katanya.