Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat menyatakan destinasi wisata non-pendakian di kawasan kaki Gunung Rinjani telah dibuka kembali setelah sebelumnya ditutup dampak cuaca ekstrem di awal Februari 2025.
"Destinasi wisata alam non pendakian di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani resmi dibuka kembali," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, Minggu.
Berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok bahwa Kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat yang telah membaik, sehingga destinasi wisata alam non pendakian tersebut dibuka.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani membuka kembali tujuh destinasi wisata alam non pendakian di antaranya wisata Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren Kecamatan Lenek, wisata Bornong Bike Park Desa Aik Prapa Kecamatan Aikmel dan wisata Bukit Malang via Tombong Rebo Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.
Kemudian wisata Sebau Desa Sapit Kecamatan Suela, wisata Savana Propok Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba dan Bukit Gedong Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.
"Serta wisata jalur sepeda Sembalun, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur," katanya.
Bagi pengunjung yang ingin berkunjung, dapat melakukan booking dan pembayaran tiket masuk pada aplikasi eRinjani Non Pendakian.
Baca juga: Wisata nonpendakian di kawasan Gunung Rinjani ditutup sementara dampak cuaca ekstrem
Baca juga: Destinasi wisata alam pendakian Gunung Rinjani Lombok ditutup mulai 1 Januari 2025