Beijing (ANTARA) - Pemerintah China mulai menyalurkan bantuan ke masyarakat Palestina yang harus mengungsi dari Jalur Gaza karena serangan Israel.
"Baru-baru ini, pemerintah China telah memberikan bantuan darurat kemanusiaan kepada Gaza, yang terdiri dari 60.000 paket makanan, yang akan dibawa dari Yordania," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (19/2).
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah tercapai di Jalur Gaza pada 15 Januari. Kesepakatan itu terdiri dari tiga fase yang dimulai 19 Januari.
"Pengiriman awal, yang mencakup sekitar 12.000 paket makanan, telah terlaksana. Sebagai negara besar yang punya rasa tanggung jawab, China akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk melakukan upaya tak henti demi meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan menciptakan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah," tambah Guo Jiakun.
Guo Jiakun mengulang pernyataan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat berpidato markas besar PBB di New York, menyampaikan konflik Gaza tidak boleh dikesampingkan dan memerlukan perhatian internasional yang memadai.
"China percaya bahwa prioritas yang mendesak adalah mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata secara berkelanjutan dan efektif serta memajukan negosiasi berikutnya dengan sikap yang konstruktif," ungkap Guo Jiakun.
Ia mengatakan penting untuk menegakkan prinsip "masyarakat Palestina memerintah Palestina" dalam pemerintahan pascakonflik di Gaza dan membiarkan rakyat Palestina membangun kembali rumah mereka di wilayah mereka sendiri.
"Dalam jangka panjang, solusi utama untuk masalah Palestina terletak pada kembali ke jalur yang benar dari solusi dua negara dan mewujudkan koeksistensi damai dan pembangunan bersama Palestina dan Israel," tegas Guo Jiakun.
Baca juga: Mesir janji negara Arab mampu bantu rekonstruksi Gaza
Baca juga: Bertemu tokoh Yahudi, Presiden Mesir tegaskan soal rekonstruksi Gaza tanpa pindahkan warga Palestina