Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor terpilih Rudy Susmanto mengimplementasikan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengenai efisien dengan tidak menganggarkan pengadaan kendaraan dinas ketika mulai menjabat.
"Kami berkomitmen, kami tidak akan menggunakan fasilitas mobil dinas, tidak ada pengadaan mobil dinas untuk bupati," ungkap Rudy usai Silaturahmi KIM di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Ia juga menyampaikan kembali pesan Prabowo kepada para kepala daerah yang hadir untuk tidak melakukan tindakan korupsi yang merugikan masyarakat.
"Pesan Pak Prabowo kebersamaan membangun bangsa bersama. Mudah-mudahan partai koalisi yang ada hari ini, bisa terus membangun bangsa bersama-sama," kata Rudy yang merupakan mantan ajudan Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra, mengundang jajaran pimpinan ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk bersilaturahmi di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, mulai Jumat siang.
Jajaran pimpinan partai dan kepala-kepala daerah terpilih dari KIM Plus mulai berdatangan selepas shalat Jumat sehingga menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang di sepanjang jalan dari arah Sentul menuju kediaman Prabowo.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
KIM Plus merupakan partai-partai pendukung pemerintah, yang terdiri dari sejumlah partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024, dan partai-partai politik lainnya yang semua berseberangan saat pilpres kemudian menyatakan dukungan kepada pemerintahan baru.
Partai-partai itu mencakup di antaranya Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, PKS, dan PKB.
Beberapa elite partai yang terlihat menghadiri silaturahmi di Hambalang antara lain Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Wakil Menteri Dalam Negeri yang juga Politikus PAN Bima Arya Sugiarto, Ketua Umum DPP Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni beserta elite PSI.