Samarinda (ANTARA) - Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Kalimantan Timur Annisya Muthmainnah menyatakan bahwa kecanduan dalam penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.
"Konten-konten di media sosial seringkali menampilkan kehidupan yang tampak sempurna, sehingga memicu pengguna untuk membandingkan diri," katanya di Samarinda, Minggu
Salah satu dampak negatif utama dari kecanduan media sosial adalah munculnya perbandingan sosial. Perbandingan sosial ini dapat berujung pada rasa rendah diri.
Ketika seseorang terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, dia akan sulit melihat hal-hal positif dalam dirinya sendiri. "Ini dapat memicu pandangan negatif terhadap diri sendiri dan menurunkan harga diri," ucapnya.
Ia menyoroti bahwa rasa rendah diri yang muncul akibat perbandingan sosial dapat mendorong individu untuk mencari-cari kesalahan orang lain sebagai bentuk pembenaran diri. "Ini adalah mekanisme pertahanan diri yang tidak sehat," ujarnya.
Fenomena ini, menurut Annisya, terjadi di berbagai kalangan, termasuk generasi Z yang lahir dan tumbuh di era digital. Gen Z memiliki tingkat paparan media sosial yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Annisya juga menyoroti tren penggunaan akun tambahan (second account) di media sosial. Akun tambahan seringkali digunakan sebagai tempat untuk berekspresi secara anonim, menguntit akun teman, bahkan terkadang untuk menyebarkan ujaran kebencian atau komentar negatif.
Baca juga: Mencegah kecanduan judi online sejak usia dini
Baca juga: Pemerintah dinilai perlu tiru cara Eropa dalam tangani kecanduan rokok