Kota Bandung (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung menangani kasus dugaan pelecehan seksual terhadap turis asal Singapura pada saat perayaan tahun baru di kawasan Braga, Bandung.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Intel dan Satreskrim Polrestabes Bandung untuk mengusut kasus ini.
"Kami serius menangani laporan ini. Saat ini, koordinasi dengan Polrestabes terus dilakukan untuk mempercepat pengungkapan pelaku," kata Rasdian di Bandung, Jumat.
Rasdian memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat berada di keramaian, seperti libur tahun baru dan diharapkan segera melapor kepada pihak berwenang apabila terjadi tindakan merugikan kepada wisatawan.
Baca juga: Polresta Bogor tangani dugaan pelecehan seksual di Jalan Ir Juanda
Baca juga: Polres Karawang dalami kasus pencabulan santriwati oleh pimpinan pondok pesantren
Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati mengaku terus berupaya mengidentifikasi korban dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kawasan Braga pada malam Tahun Baru.
"Kami siap melakukan penjangkauan dan pendampingan untuk memastikan kondisi korban dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyelesaikan kasus ini. Fokus utama kami adalah memberikan perlindungan maksimal bagi korban," katanya.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat yang mengalami atau mengetahui kasus pelecehan seksual agar melaporkan melalui aplikasi Senandung Perdana, WhatsApp, atau hotline DP3A. Informasi kontak dapat ditemukan di situs resmi DP3A.
Baca juga: Wartawati alami pelecehan, Polresta Bogor Kota lakukan penyelidikan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin menyampaikan permintaan maaf kepada wisatawan yang terganggu oleh insiden tersebut.
"Kami mohon maaf apabila para wisatawan yang sedang berlibur di Kota Bandung terganggu oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Pada prinsipnya kenyamanan para wisatawan adalah prioritas kami," ujarnya.