Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk bersama Group MIND ID melepasliarkan 74 ekor tukik penyu sisik di Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangkaian peringatan World Wildlife Conservation Day atau Hari Konservasi Satwa Liar Sedunia.
"Pelepasliaran tukik ini untuk melindungi dan menjaga populasinya agar tetap terjaga," kata Direktur Manajemen Risiko dan HSSE MIND ID, Nur Hidayat Nurdin, di Pantai Tanjung Kelayang, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan pelepasliaran 74 ekor tukik penyu sisik di Pantai Tanjung Kelayang itu merupakan kolaborasi antara PT Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Inalum, PT Freeport Indonesia, dan PT Vale Indonesia yang tergabung dalam Group MIND ID dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Alobi Foundation, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung.
Baca juga: Jaga populasi penyu ratusan tukik dilepasliarkan di Pantai Pangumbahan Sukabumi
Kolaborasi ini untuk menjaga, melindungi, dan melestarikan penyu sisik yang populasinya terus menurun akibat perburuan liar.
"Pelepasliaran tukik ini merupakan bagian dari upaya melindungi satwa liar yang dilindungi, seperti penyu sisik yang populasinya terus menurun akibat banyaknya predator dan bahkan dikonsumsi manusia," ujarnya.
Ia menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi pelestarian lingkungan yang mendukung program tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Forum Group Discussion (FGD) Elevate Together Toward Risk Management Excellence Grup MIND ID yang berlangsung di Pulau Belitung.
"Kegiatan ini salah satu program penting yang dilakukan Grup MIND ID sebagai tanggung jawab sosial perusahaan yang terkait dengan pelestarian lingkungan hidup," katanya.
Baca juga: 433 Tukik tuntong laut Aceh Tamiang dilepasliarkan
Ia juga menegaskan komitmen Grup MIND ID untuk terus meningkatkan program CSR yang mendukung pelestarian alam dan sosial.
"Penyu menjadi salah satu fokus utama kami karena merupakan hewan langka yang perlu dilestarikan. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan dilakukan secara rutin di waktu-waktu mendatang," katanya.
Pada pelepasliaran tukik penyu sisik itu para karyawan perusahaan turut dilibatkan untuk meningkatkan kesadaran dan mempererat hubungan emosional dengan upaya pelestarian lingkungan.
Tukik yang dilepasliarkan berasal dari serahan masyarakat kepada BKSDA Sumsel Resor Konservasi Eksitu Wilayah XIII Belitung. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dari Alobi Foundation, pelepasliaran dilakukan untuk mengembalikan tukik ke habitat aslinya di laut.