Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan Pemprov Jabar selaku pengelola TPA Sarimukti harus membatasi volume pengiriman sampah dari kabupaten kota di Bandung Raya dan mendorong pengelolaan sampah mandiri di wilayah-wilayah itu.
Herman mengatakan jika tidak dibatasi, maka TPA Sarimukti akan penuh lebih cepat, di mana saat ini ada 1.750 ton dengan 267 pengiriman sampah per hari, yang jika pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti akan kepenuhan di akhir tahun.
"Kapasitas Sarimukti hampir penuh, akhir tahun ini akan overload. Dan tentu itu tidak boleh terjadi karena pasti akan ada ledakan sampah di Bandung Raya," ujar Herman dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Karena itu, Pemprov Jabar dengan empat pemda kabupaten kota di Bandung Raya melalui kepala daerah telah bersepakat untuk mengurangi sampah ke TPA Sarmukti.
"Paling tidak dari 1.750 ton setiap hari untuk dua bulan ke depan sampai 30 November 2024 harus di angka 1.250 ton per hari. Atau berkurang 500 ton kontinyu selama dua bulan," kata Herman.
Baca juga: Pemprov Jabar ingin warga kurangi sampah organik antisipasi TPAS Sarimukti penuh
Agar hal itu berjalan dengan baik, dia mengajak warga khususnya di Bandung Raya untuk mengurangi sampah yang masuk ke Sarimukti. Khususnya untuk sampah organik.
"Kepada warga masyarakat di Bandung Raya, mari kita kurangi sampah dari rumah. Manfaatkan sampah dan tentu didaur ulang kembali sampah yang ada di rumah. Khususnya untuk sampah makanan (organik), karena dari 1.750 ton setengahnya adalah sampah makanan atau organik," ucapnya.
Herman mengatakan jika tidak dibatasi, maka TPA Sarimukti akan penuh lebih cepat, di mana saat ini ada 1.750 ton dengan 267 pengiriman sampah per hari, yang jika pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti akan kepenuhan di akhir tahun.
"Kapasitas Sarimukti hampir penuh, akhir tahun ini akan overload. Dan tentu itu tidak boleh terjadi karena pasti akan ada ledakan sampah di Bandung Raya," ujar Herman dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Karena itu, Pemprov Jabar dengan empat pemda kabupaten kota di Bandung Raya melalui kepala daerah telah bersepakat untuk mengurangi sampah ke TPA Sarmukti.
"Paling tidak dari 1.750 ton setiap hari untuk dua bulan ke depan sampai 30 November 2024 harus di angka 1.250 ton per hari. Atau berkurang 500 ton kontinyu selama dua bulan," kata Herman.
Baca juga: Pemprov Jabar ingin warga kurangi sampah organik antisipasi TPAS Sarimukti penuh
Agar hal itu berjalan dengan baik, dia mengajak warga khususnya di Bandung Raya untuk mengurangi sampah yang masuk ke Sarimukti. Khususnya untuk sampah organik.
"Kepada warga masyarakat di Bandung Raya, mari kita kurangi sampah dari rumah. Manfaatkan sampah dan tentu didaur ulang kembali sampah yang ada di rumah. Khususnya untuk sampah makanan (organik), karena dari 1.750 ton setengahnya adalah sampah makanan atau organik," ucapnya.