Kabupaten Bogor (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad hingga Senin (16/9).
Kepala urusan pembinaan operasi (KBO) Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian di Simpang Gadog, Sabtu, menjelaskan, rekayasa lalin yang diterapkan yaitu berupa sistem ganjil genap kendaraan dan sistem satu atau atau one way.
"Untuk pelaksanaannya kami akan laksanakan secara situasional, melihat perkembangan dan peningkatan volume kendaraan yang masuk," ungkap Ardian.
Baca juga: Volume kendaraan di jalur wisata Puncak Bogor meningkat saat libur panjang
Baca juga: Polisi terapkan rekayasa lalin di Jalur Wisata Puncak Bogor hingga Selasa
Ia menyebutkan peningkatan arus kendaraan di jalur wisata Puncak pada libur panjang kali ini cukup tinggi.
Menurut dia, dalam kurun waktu satu jam pada pukul 06.00 WIB-07.00 WIB jumlah kendaraan yang masuk ke jalur Puncak mencapai 2.800 unit.
Satlantas Polres Bogor pun langsung melakukan rekayasa lalu lintas berupa sistem ganjil genap kendaraan di Jalur Puncak sejak pukul 06.00 WIB, kemudian dilanjut sistem satu arah atau one way mengarah ke Puncak pada pukul 07.30 WIB.
"Mengingat memang ambang batas di jalur Puncak itu dalam satu jam kurang dari 2.000 atau 1.500 kendaraan yang melintas, baik itu roda dua, empat maupun enam," ungkap Ardian.
Baca juga: Polisi terapkan rekayasa lalin satu arah dari Puncak ke Jakarta pada H+3 siang
Ardian menjelaskan, khusus pada hari pertama libur panjang ini, Satlantas Polres Bogor memberlakukan one way sebanyak tiga kali, yakni dua kali ke arah atas, dan satu kali ke arah bawah.
"Mengingat ini Sabtu, hari pertama di long weekend ini, kami antisipasi lonjakan arus yang datang dari Puncak menuju Jakarta kembali, maka kami siapkan rencana one way dari Jakarta ke Puncak," katanya.
Rekayasa lalin di jalur wisata Puncak selama libur panjang berlangsung hingga Senin
Sabtu, 14 September 2024 21:30 WIB
Untuk pelaksanaannya kami akan laksanakan secara situasional, melihat perkembangan dan peningkatan volume kendaraan yang masuk.