Pantai Nipah-Nipah tempat wisata yang berlokasi di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Capaian masuk 50 besar sangat luar biasa, karena bisa lolos dari total 6.016 desa wisata di seluruh Indonesia," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Israwati Latief di Penajam, Minggu.
Keberhasilan itu menjadi bukti potensi Pantai Nipah-Nipah sebagai kunjungan wisata yang baik dan menarik, lanjut dia, apresiasi diberikan kepada pihak yang sudah bekerja keras dalam melakukan akselerasi pengembangan destinasi wisata di kawasan itu.
Keberhasilan itu menjadi bukti potensi Pantai Nipah-Nipah sebagai kunjungan wisata yang baik dan menarik, lanjut dia, apresiasi diberikan kepada pihak yang sudah bekerja keras dalam melakukan akselerasi pengembangan destinasi wisata di kawasan itu.
Disbudpar Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan persiapan kedatangan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno untuk proses evaluasi (visitasi) dan penilaian dewan juri.
Baca juga: Malahing, bermula dari kampung nelayan menjadi desa wisata kebanggaan Kaltim
Baca juga: OIKN koordinasi dengan PUPR perbaiki jalan desa wisata di Kaltim
Disbudpar Kabupaten Penajam Paser Utara melakukan koordinasi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pelaku usaha dan semua pihak terkait di Kelurahan Nipah-Nipah untuk mempersiapkan proses evaluasi dan penilaian Pantai Nipah-Nipah.
"Koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dilakukan untuk persiapan proses evaluasi yang dilakukan Menparekraf dan dinilai langsung oleh dewan juri," jelasnya.
"Kami persiapkan dengan matang, agar dapat peringkat pertama pada setiap pemenuhan kriteria yang ditetapkan pelaksana kegiatan," tambahnya.
Lima kriteria yang bakal dinilai, yaitu daya tarik wisata, fasilitas pendukung memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan (amenitas) digitalisasi, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM), serta kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit (resiliensi).
Baca juga: Kaltim kembangkan wisata alam Tahura Lati Petangis
Nominasi desa wisata terbaik mendapatkan pendampingan yang bertujuan mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi dan memastikan keberlanjutan lingkungan maupun wisata agar terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.
Pendampingan yang diberikan Kemenparekraf itu, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, membantu sistem tata kelola yang baik dan untuk memperoleh aksesibilitas kemitraan.
Tahapan visitasi dan penilaian lapangan dewan juri dilakukan pada Juni-Agustus 2024, dan diikuti rapat penjurian akhir, serta malam puncak penganugerahan pada September 2024, demikian Andi Israwati Latief..