Jakarta, (Antara Megapolitan) - Perusahaan konsultan budaya organisasi SCB Consulting memberi pelatihan kepada pegawai Puskesmas Kebun Jeruk untuk meningkatkan kualitas SDM untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada pasien.
Kepala bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Puskesmas Kebun Jeruk Marzunanta menyebutkan hubungan kerja sama antara Puskesmas Kebun Jeruk dengan SCB Consulting sudah terbangun dari 2015 dan telah membawa perubahan yang positif bagi para pegawai puskesmas tersebut.
"Melalui SCB Consulting ini, kami banyak mendapatkan perubahan terutama dalam kualitas SDM, Sehingga pada tahun 2016 lalu, kami berhasil mendapatkan akreditasi paripurna dan menjadi viral di media sosial berkat pelayanan dan fasilitas yang kita berikan kepada para pasien," kata Marzunanta di Jakarta, Minggu.
Marzunanta mengatakan saat ini, Puskesmas Kebun Jeruk telah menerima berbagai macam penghargaan dan study banding dari berbagai lembaga kesehatan seluruh Indonesia dan setiap harinya pasien yang datang mencapai angka 1000 sampai dengan 1200 orang. Padahal tahun-tahun sebelumnya pasien yang berkunjung kepada Puskesmas tersebut setiap harinya hanya 300 orang saja.
"Kami terus berusaha merubah image masyarakat terhadap puskesmas yang dinilai jorok, kumuh dan SDM yang jutek, galak serta judes. Kami berdekat untuk merubah pola pikir tersebut dengan menanamkan budaya kerja yang bukan hanya SOP, melainkan bekerja dengan hati," ujarnya.
Sementara itu, Founder SCB Consulting Agung Solihin Menyebutkan bahwa dalam setiap lembaga atau organisasi tidak hanya individu yang dibangun, melainkan budaya lingkungan yang harus dirubah.
"Jika kita hanya fokus terhadap pengembangan individu, dapat dipastikan individu itu akan kembali lagi ke kebiasaan lama merasa aneh sendirian pada saat akan melakukan perubahan. namun Jika lingkungan yang dirubah, maka orang-orang yang datang ke lingkungan tersebut, dia akan mengikuti lingkungannya," ujar Agung yang juga pernah belajar budaya organisasi di Amerika Serikat.
Ia menambahakan untuk merubah lingkungan memang tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh waktu yang cukup lama untuk terus melakukan maintanance terhadap mental individu demi terciptanya sebuah lingkungan yang memiliki budaya kerja yang excelent.
"Semua SDM dari mulai satpam, office boy, supir, perawat sampai jajaran atasnya akan terus kami maintanance yang pada akhirnya mereka mimiliki desain dan pola pikir yang sama," katanya.