Dokter spesialis penyakit dalam konsultan psikosomatik paliatif di RS Cipto Mangunkusumo Kencana Jakarta dr. Edward Faisal Sp.PD K.P.P.M mengatakan keluarga dan tenaga kesehatan perlu mengenali beberapa tanda masa duka yang berkomplikasi atau sulit ditangani ketika keluarga kehilangan orang terdekat karena penyakit seperti kanker.
"Untuk masa duka yang normal berlangsung 3 sampai 6 bulan, paling baik itu 3 bulan akan pulih. Tapi kalau memang terjadi lebih dari 6 bulan, itu disebut dengan masa duka berkomplikasi," kata Edward dalam webinar RSCM yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Edward menjelaskan, masa duka berkomplikasi adalah sindrom kumpulan gejala yang terjadi dalam masa duka dan tidak dapat diatasi oleh orang yang mengalaminya. Ini terjadi pada tujuh sampai 20 persen orang yang berduka, dan tidak memandang usia meskipun lebih banyak pada yang berusia lanjut.
Gejalanya bermacam-macam, antara lain gejala fisik, gejala psikis, kemungkinan besar timbul inflamasi atau peradangan dan terjadi gangguan spiritual pada seseorang.
Ia juga mengatakan, seseorang yang mengalami kondisi ini akan terjebak dalam renungan kondisi kematian orang terdekatnya, cenderung menghindari hal-hal yang bisa melupakan ingatan terhadap orang yang telah meninggal dan menarik diri dari lingkungan. Gejala ini juga dapat bertahan enam bulan sampai dekade.
Terkadang kesepian juga bisa menyebabkan rasa duka menjadi lebih mendalam yang biasanya dirasakan pada usia lanjut yang ditinggal pasangannya, serta faktor orang di luar keluarga yang belum mengetahui berita meninggalnya orang tersebut bisa kembali mencetuskan kerinduan bagi yang ditinggalkan.
"Ketidakmampuan untuk menerima kematian, kerinduan atau penghindaran yang intens, sering melamun, kesedihan yang mendalam, tangisan, tekanan somatik, penarikan diri dari pergaulan, dan ada kemungkinan besar keinginan bunuh diri, ingin menyusul orang yang meninggal," jelas Edward.
Ia mengatakan setiap orang bisa mengalami masa duka berkomplikasi termasuk dokter atau perawat yang memiliki kedekatan dengan pasien. Tenaga medis yang memiliki simpati tinggi terhadap pasien dan setelah tahu pasien yang dirawat meninggal akan merasa bersalah karena tidak bisa menolong.
Ambang batas diagnosis yang disarankan pada masa duka berkomplikasi adalah 1 tahun. Jika kesedihan mengganggu emosional, tidak bisa menerima kematian, dan kehilangan identitas diri maka perlu berkonsultasi dengan spesialis kesehatan jiwa.
Edward menyarankan cara agar tidak terjadi masa duka berkomplikasi adalah dengan bercerita kepada orang lain, dan harus memahami kondisi paliatif menuju akhir hidup merupakan proses yang normal.
"Untuk masa duka yang normal berlangsung 3 sampai 6 bulan, paling baik itu 3 bulan akan pulih. Tapi kalau memang terjadi lebih dari 6 bulan, itu disebut dengan masa duka berkomplikasi," kata Edward dalam webinar RSCM yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Edward menjelaskan, masa duka berkomplikasi adalah sindrom kumpulan gejala yang terjadi dalam masa duka dan tidak dapat diatasi oleh orang yang mengalaminya. Ini terjadi pada tujuh sampai 20 persen orang yang berduka, dan tidak memandang usia meskipun lebih banyak pada yang berusia lanjut.
Gejalanya bermacam-macam, antara lain gejala fisik, gejala psikis, kemungkinan besar timbul inflamasi atau peradangan dan terjadi gangguan spiritual pada seseorang.
Ia juga mengatakan, seseorang yang mengalami kondisi ini akan terjebak dalam renungan kondisi kematian orang terdekatnya, cenderung menghindari hal-hal yang bisa melupakan ingatan terhadap orang yang telah meninggal dan menarik diri dari lingkungan. Gejala ini juga dapat bertahan enam bulan sampai dekade.
Terkadang kesepian juga bisa menyebabkan rasa duka menjadi lebih mendalam yang biasanya dirasakan pada usia lanjut yang ditinggal pasangannya, serta faktor orang di luar keluarga yang belum mengetahui berita meninggalnya orang tersebut bisa kembali mencetuskan kerinduan bagi yang ditinggalkan.
"Ketidakmampuan untuk menerima kematian, kerinduan atau penghindaran yang intens, sering melamun, kesedihan yang mendalam, tangisan, tekanan somatik, penarikan diri dari pergaulan, dan ada kemungkinan besar keinginan bunuh diri, ingin menyusul orang yang meninggal," jelas Edward.
Ia mengatakan setiap orang bisa mengalami masa duka berkomplikasi termasuk dokter atau perawat yang memiliki kedekatan dengan pasien. Tenaga medis yang memiliki simpati tinggi terhadap pasien dan setelah tahu pasien yang dirawat meninggal akan merasa bersalah karena tidak bisa menolong.
Ambang batas diagnosis yang disarankan pada masa duka berkomplikasi adalah 1 tahun. Jika kesedihan mengganggu emosional, tidak bisa menerima kematian, dan kehilangan identitas diri maka perlu berkonsultasi dengan spesialis kesehatan jiwa.
Edward menyarankan cara agar tidak terjadi masa duka berkomplikasi adalah dengan bercerita kepada orang lain, dan harus memahami kondisi paliatif menuju akhir hidup merupakan proses yang normal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tanda masa duka berkomplikasi saat kehilangan orang terdekat