Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memastikan pasokan bahan pokok aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang periode libur perayaan hari besar keagamaan Natal hingga Tahun Baru 2025.
"Secara keseluruhan aman, harga juga relatif terjangkau. Semua kebutuhan pokok dapat terpenuhi kecuali komoditas bawang putih yang masih mengandalkan impor," kata Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi usai rapat pengendalian inflasi di Cikarang, Senin.
Dedy Supriyadi menghadiri rapat pengendalian inflasi daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di Ruang Rapat Diskominfosantik Kabupaten Bekasi.
Ia mengatakan, rapat pengendalian inflasi ini dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto dengan agenda membahas langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau Pasar Serang cek harga dan ketersediaan bahan pokok
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau Pasar Serang cek harga dan ketersediaan bahan pokok
Presiden Prabowo Subianto, kata dia, menekankan penting pengendalian inflasi dan pemantauan kebutuhan bahan pokok di seluruh wilayah kabupaten dan kota, termasuk Kabupaten Bekasi.
"Beliau berharap kebutuhan bahan pokok bisa terjaga dan terkendali, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Alhamdulillah, di Kabupaten Bekasi, pasokan hingga saat ini masih aman. Semoga situasi ini terus terjaga," katanya.
Presiden mendorong seluruh daerah untuk mewujudkan swasembada pangan. Pemerintah daerah juga diimbau memanfaatkan potensi wilayah untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
"Kabupaten Bekasi akan terus berupaya menciptakan swasembada pangan. Jika ada kebutuhan yang tidak bisa diproduksi di daerah, kami akan bekerja sama dengan wilayah lain yang memiliki surplus produksi," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi tinjau pasar tradisional cek harga bahan pokok jelang akhir tahun
Baca juga: Pemkab Bekasi tinjau pasar tradisional cek harga bahan pokok jelang akhir tahun
Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam waktu dekat juga akan menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Bulog untuk mengelola cadangan pangan sebagai bagian dari antisipasi kelangkaan bahan pokok.
Melalui skema kerja sama itu, seluruh wilayah desa maupun kelurahan di Kabupaten Bekasi didorong membangun lumbung pangan untuk menjaga pasokan terutama pada musim paceklik atau kondisi darurat lain.
"Kita juga akan menitipkan stok sementara di Bulog sambil membangun lumbung-lumbung pangan di desa-desa. Ini langkah strategis agar kebutuhan pokok tetap aman dan terkendali, terutama saat terjadi krisis seperti kekeringan atau paceklik," katanya.
Dedy juga menyoroti penting pemanfaatan lahan tidur untuk mendukung produksi sembilan bahan pokok.
Baca juga: Pemkab Bekasi minta TPID tingkatkan koordinasi jaga kestabilan harga
Ia optimistis langkah ini akan membantu Kabupaten Bekasi menjadi daerah swasembada pangan sekaligus berkontribusi pada visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Pemkab Bekasi minta TPID tingkatkan koordinasi jaga kestabilan harga
Ia optimistis langkah ini akan membantu Kabupaten Bekasi menjadi daerah swasembada pangan sekaligus berkontribusi pada visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
"Kami akan mengerahkan seluruh potensi untuk mendukung ketahanan pangan. Semua instansi di Kabupaten Bekasi bergerak bersama demi kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Ia mengatakan, langkah-langkah strategis Pemerintah Kabupaten Bekasi ini sebagai bentuk komitmen mendukung kebijakan pemerintah pusat melalui arahan Presiden RI dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan dan stabilitas ekonomi nasional.
"Semua pihak diharapkan dapat bersinergi agar kebutuhan masyarakat bisa tetap terjangkau dan bebas dari kelangkaan," kata dia.