Depok (ANTARA) - Guru Besar bidang Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia Prof Dr Mustikasari, SKp, MARS menyatakan pentingnya ketangguhan perawat dalam penanggulangan bencana.
“Perawat merupakan garda terdepan dalam pemberian pelayanan termasuk dalam kondisi bencana. Perawat yang bertugas di daerah yang mengalami bencana harus bisa bekerja cepat, efisien dan efektif. Perawat selalu hadir dan memainkan peran penting dalam situasi keadaan bencana,” ujar Prof Mustikasari di Kampus UI Depok, Kamis.
Ia menambahkan, peran perawat dalam keadaan bencana tidak hanya sebatas pada pemberian perawatan fisik, tetapi juga dalam mendukung aspek psikososial korban bencana.
"Mereka sering kali berinteraksi langsung dengan masyarakat yang terdampak, memberikan dukungan emosional, serta membantu mereka dalam proses pemulihan," katanya.
Baca juga: UI adakan layanan kesehatan pekerja konstruksi dan siswa kawasan IKN
Perawat memainkan peran yang sangat penting dalam setiap tahap penanggulangan bencana, baik saat kejadian bencana (tanggap darurat), masa pemulihan, maupun rekonstruksi, untuk memastikan bahwa kebutuhan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi dengan optimal.
Dikatakannya, dalam kondisi bencana perawat tidak hanya bertugas sebagai pemberi pelayanan kesehatan, tetapi juga sering kali berposisi sebagai korban (survivor) bencana.
Ini terutama terjadi pada perawat yang bertugas dan tinggal di daerah yang terkena dampak bencana. Meski mereka juga terdampak secara pribadi, perawat tetap diharuskan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, sesuai dengan Kode Etik Perawat.
Namun demikian, Prof Mustikasari menyampaikan bahwa sebenarnya pada kondisi bencana, perawat survivor mengalami kelelahan fisik dan psikologis akibat menumpuknya ketakutan, kecemasan, hingga kehilangan yang belum terselesaikan.
Baca juga: UI berikan edukasi siswa Depok tentang penyakit diabetes
Tetapi meski dalam kondisi yang penuh tekanan ini, perawat harus tetap melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan, seringkali tanpa memperhatikan apa yang sedang mereka rasakan.
Jika kondisi ini berlangsung terlalu lama tanpa adanya dukungan, perawat dapat mengalami trauma psikososial, yang berisiko memengaruhi kesehatan mental mereka.
Sementara pada kenyataannya banyak perawat yang menunjukkan ketangguhan diri yang luar biasa dalam menghadapi tantangan tersebut. Ketangguhan ini tercermin dalam kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan baik terhadap berbagai risiko dan masalah yang muncul selama bencana.
Akhirnya, hal tersebut mendorong perawat untuk melakukan adaptasi psikososial. Adaptasi ini adalah proses di mana individu berusaha melakukan penyesuaian terhadap perubahan psikososial yang terjadi pada dirinya, baik karena peristiwa bencana atau perubahan lain yang dialami.
Baca juga: UI gelar konferensi internasional bahas peran perawat pada era digital
Melihat pentingnya peran perawat dan juga tuntutan ketangguhan mereka dalam melaksanakan tugas profesi dalam kondisi bencana, Prof Mustikasari mengatakan bahwa sudah selayaknya pemerintah dan semua pihak terkait bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas perawat Indonesia, khususnya dalam penanggulangan bencana.
Hal ini melibatkan tidak hanya pelatihan dan pengembangan kompetensi teknis, tetapi juga dukungan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan sosial perawat.
Untuk itu, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk menyediakan pelatihan khusus bagi perawat yang akan bertugas di daerah rawan bencana, agar mereka siap menghadapi segala kondisi darurat dengan lebih efektif dan efisien.
Selain itu, memperbaiki kesejahteraan perawat, mulai dari upah yang lebih layak hingga penyediaan fasilitas kesehatan dan dukungan psikososial, harus menjadi prioritas.
"Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan perawat Indonesia akan menciptakan tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berdaya tahan tinggi, siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana," katanya.
Guru Besar UI sebut perlu ketangguhan perawat dalam penanggulangan bencana
Kamis, 12 Desember 2024 19:50 WIB