Kota Bogor (ANTARA) - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, menjelaskan tentang viralnya mobil tangki yang membuang limbah dari Jembatan Panaragan ke Sungai Cisadane.
Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Ardani Yusuf di Kota Bogor, Minggu, menjelaskan buangan limbah itu berasal dari mobil kontraktor yang mengerjakan proyek pembuatan jalur pipa Tirta Pakuan, di depan Mako Yonif 315/Garuda, Kelurahan Gunung Batu.
Ardani mengatakan, limbah yang dibuang itu air lumpur sisa pengeboran dari pengerjaan tersebut dan bukan tinja seperti yang diviralkan.
“Pekerjaan ini untuk menangani keluhan yang selama ini disampaikan terkait pelayanan air bersih di Bogor Barat. Akan dipasang pipa sepanjang 600 meter dari Gunung Batu sampai ke Mako Yonif 315/Garuda,” kata Ardani.
Baca juga: Tirta Pakuan Kota Bogor jamin ketersediaan air bersih selama bulan Ramadhan
Ia melanjutkan, pemasangan pipa itu akan dikerjakan sampai ke kawasan Laladon secara bertahap. Sedangkan waktu pelaksanaan akan berjalan selama tiga bulan dengan metode baru, yaitu metode HDD atau metode boring.
Karena metode baru ini, kata dia, Perumda Tirta Pakuan mengakui ketiadaan koordinasi dengan pihak pelaksana. Sehingga air sisa pengeboran dibuang ke Sungai Cisadane.
“Atas itu kami dari Tirta Pakuan menyampaikan permohonan maaf. Pihak kontraktor pelaksana tidak ada koordinasi dan konsultasi dengan kami terkait pembuangan sisa air tanahnya, tapi mereka sudah koordinasi dengan aparat setempat,” jelasnya.
Ardani menegaskan, saat ini pihaknya sudah menegur secara lisan dan memperingatkan pihak kontraktor, agar selanjutnya tidak membuang air sisa pengeboran itu ke sungai.
Baca juga: Tagihan air masjid dan mushala di Kota Bogor digratiskan selama Ramadhan