Kepala SDN Ambon, Eti Herawati, di Serang, Banten, Jumat, mengatakan, kondisi belajar mengajar di lantai ini sudah berlangsung selama lima bulan atau sejak memasuki tahun ajaran baru.
"Kondisi ini sudah lima bulanan sejak tahun ajaran baru. Yang belajar di lantai itu ada di kelas tiga," katanya saat ditemui di SDN Ambon.
Baca juga: Siswa SDN Pecinan Cilegon terpaksa belajar di lantai, ini sebabnya
Baca juga: Siswa SDN Pecinan Cilegon terpaksa belajar di lantai, ini sebabnya
Eti mengatakan, jumlah siswa di SDN Ambon secara keseluruhan 202 siswa dengan jumlah enam kelas. Dan khusus untuk kelas tiga ada 20 siswa.
Ia juga menerangkan, kursi dan meja belajar tidak ada lantaran sudah rusak dan sebagian ada yang diperbaiki, sehingga sekolah terpaksa menggelar belajar mengajar dengan di lantai.
"Sebenarnya hampir seluruh kursi sama meja pada rusak, sebagian udah ada yang dibetulin, tapi ada juga yang gak bisa di pakai, Makannya satu kelas ini terpaksa belajar di lantai pakai karpet," katanya.
Baca juga: Tiga tahun pelajar kelas III SDN Cikaramat Sukabumi terpaksa belajar di lantai
Baca juga: Tiga tahun pelajar kelas III SDN Cikaramat Sukabumi terpaksa belajar di lantai
Ia mengaku pihak sekolah sudah mengajukan permohonan bantuan kursi dan meja kepada Dindikbud Kota Serang, namun hingga kini belum terealisasi.
"Kami sudah mengajukan ke Dindik, informasinya hari Senin mulai bisa dikirimkan," katanya.
Eti mengatakan, meski belajar di tengah keterbatasan tanpa kursi dan meja proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya tanpa adanya pengurang jam belajar.
"Sekolah kaya biasanya aja tetap berjalan. Mau gimana pun kondisinya anak-anak tetap harus belajar. Ya semoga bantuan kursi dan mejanya dapat segera terealisasikan," pungkas Eti Herawati.