"Saat ini masyarakat miskin di Kota Serang tercatat di angka 46 ribu KK, 8.799 diantaranya ini masuk dalam kategori miskin ekstrem, data ini diambil dari Menko PMK, saat ini sedang diverifikasi ulang di lapangan oleh Dinsos Kota Serang," katanya.
Baca juga: Angka kemiskinan ekstrem di Indonesia diperkirakan turun jadi 0,8 persen pada akhir 2023
Baca juga: BKKBN sebut gerakan bapak asuh bisa bantu atasi stunting dan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Angka kemiskinan ekstrem di Indonesia diperkirakan turun jadi 0,8 persen pada akhir 2023
Baca juga: BKKBN sebut gerakan bapak asuh bisa bantu atasi stunting dan kemiskinan ekstrem
Ia mengatakan jumlah masyarakat miskin ini tersebar di Kecamatan Kota Serang dan Kecamatan Taktakan menjadi angka kemiskinan tertinggi dengan jumlah dua ribu KK, Kasemen 1.600 KK, Curug 1.500 KK, Serang 1.300 KK, Walantaka 1.200 KK, dan Kecamatan Cipocok 1.000 KK.
"Faktornya karena minimnya lapangan pekerjaan, jadi tidak punya pemasukan, tidak punya penghasilan, walaupun ada hanya cukup untuk makan saja," katanya.
Toyalis menyebutkan Dinsos hanya melakukan pendataan terkait masyarakat dengan kategori miskin ekstrem. Sehingga, apabila nanti ada bantuan dari pemerintah, Dinsos sudah memiliki datanya.
Baca juga: Stafsus Presiden: Angka kemiskinan ekstrem pada 2022 terendah 20 tahun terakhir
Baca juga: Stafsus Presiden: Angka kemiskinan ekstrem pada 2022 terendah 20 tahun terakhir
"Dinsos hanya melakukan validasi dan verifikasi, jika ada bantuan datanya ada di kita, jadi kita hanya memastikan saja," ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata Toyalis, Dinsos Kota Serang telah melibatkan beberapa sektor agar dapat berkoordinasi terkait lapangan pekerjaan.
"Jika yang tidak punya pekerjaan harus disediakan lapangan pekerjaan, yang penting mereka mempunyai penghasilan," katanya.