Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menggelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional untuk membantu masyarakat dan menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.
"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," kata Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, di Purwakarta, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar masyarakat Purwakarta tidak kesulitan dalam memperoleh kebutuhan termasuk sembako.
Baca juga: Pemkab Purwakarta gelar gerakan pangan murah stabilkan harga sejumlah bahan pokok
Benni juga mengapresiasi masyarakat Purwakarta yang memiliki kebiasaan menyimpan beras atau pangan sebagai stok di rumahnya masing-masing.
"Kami tidak mau masyarakat kekurangan bahan pokok, seperti beras, minyak, telur, dan lain-lain. Jadi upaya ini (gerakan pangan murah) dilakukan untuk mengintervensi pasar. Sehingga komoditi ini bisa di rasakan masyarakat dengan daya beli untuk mendapatkan komoditas ini," katanya.
Dalam Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional kali ini, Pemkab Purwakarta menyediakan berbagai kebutuhan bahan pokok, seperti beras, telur, minyak goreng dan lainnya dengan harga di bawah pasaran.
Baca juga: Pemkab Purwakarta siapkan kegiatan bazar murah di 11 titik selama Ramadhan
Pada kegiatan itu, dijual beras medium dengan harga Rp65.000/5 kilogram, beras SPHP Rp52.500/5 kilogram, minyak goreng Rp13.500/liter, gula pasir Rp14.000/kilogram dan telur ayam Rp24.000/kilogram.
Di lokasi Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional, di Bale Indung Rahayu, Jalan RE Martadinata Purwakarta, Benni juga mengikuti rapat koordinasi tentang pengendalian inflasi bersama Menteri Dalam Negeri, Penjabat Gubernur Jawa Barat, serta Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Jawa Barat secara virtual.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian telah menyampaikan bahwa Tingkat Inflasi Nasional bulan September 2023 sebesar 2,28 persen (year-on-year) turun dari inflasi bulan Agustus 3,27 persen.
Baca juga: Pemkab Purwakarta sediakan pangan murah di acara Gempungan
Namun inflasi bergejolak meningkat dari 2,42 persen menjadi 3,62 persen (year-on-year). Komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,55 persen (year-on-year). Salah satu kunci terkendalinya inflasi nasional adalah dengan menjaga stabilitas stok dan harga pangan. (KR-MAK)
Pemkab Purwakarta gelar Gerakan Pangan Murah Serentak untuk stabilkan harga
Senin, 16 Oktober 2023 14:46 WIB