Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN di Silang Monas, Jakarta, Jumat, untuk mengecek kesiapan pengamanan dan menegaskan siap mengamankan KTT ASEAN.
Apel gelar pasukan merupakan rangkaian akhir dari kesiapan pengamanan KTT Ke-43 ASEAN, yakni TNI mengerahkan komando tugas gabungan pengamanan (Kogasgab PAM) sebanyak 13.158 personel pengamanan gabungan, sedangkan Polri mengerahkan sebanyak 6.182 personel dalam Operasi Tri Brata Jaya 2023.
"Bahwa pengamanan KTT ASEAN ke-43 ini menjadi bagian dari upaya untuk melaksanakan pengamanan terhadap peran besar Indonesia menjadi keketuaan ASEAN ke-43, di mana sebelumnya telah dilaksanakan di Labuan Bajo," kata Sigit usai memimpin apel gelar pasukan Jakarta, Jumat.
Menurut Sigit, terjaminnya keamanan dan keselamatan dalam penyelenggaraan tersebut akan semakin membawa harum nama baik Indonesia di kancah internasional.
"Kegiatan ini tentunya menjadi event yang sangat penting yang harus sukses, harus aman, harus lancar, sehingga event KTT ASEAN ke-43 ini betul-betul bisa menjaga dan menempatkan Indonesia menjadi negara yang dipandang oleh dunia Internasional," ujar Sigit.
Sigit menjelaskan, dalam pola pengamanan nanti, Panglima TNI akan menjadi penanggungjawab. Dalam hal ini, Polri akan membackup jajaran TNI yang melakukan pengamanan di ring I dan II.
"Sementara kita berada di ring 3 ataupun ring tertentu yang disesuaikan, sesuai dengan perintah dari Panglima," ucap Sigit.
Disisi lain, Sigit mengungkapkan, jajaran TNI-Polri bakal melakukan antisipasi sejumlah kerawanan sepanjang pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 5-7 September tersebut.
"Sehingga tentunya eskalasi ancaman mulai dari masalah kemacetan, kemudian berbagai dinamika kegiatan masyarakat, dan juga rekan rekan melihat dinamika situasi politik yang ada, yang tentunya ini juga membutuhkan pengamanan dan keamanan ekstra dari kegiatan-kegiatan masyarakat yang mungkin bisa mengganggu proses kegiatan dari KTT ASEAN," kata Sigit.
Selain itu, TNI-Polri nantinya juga akan melakukan pengawalan dan penjagaan kepada seluruh delegasi mulai dari kedatangan hingga ke lokasi berlangsungnya KTT ASEAN, agar dapat berjalan dengan aman dan tepat waktu.
"Kemudian juga kita minta kepada seluruh jajaran untuk menjaga agar serangan-serangan lain seperti siber, kemudian ancaman teroris, kemudian ancaman-ancaman terhadap keselamatan dari delegasi khususnya bagi VIP, betul-betul bisa kita jaga," tutur Sigit.
Sigit menekankan, TNI-Polri sudah memiliki pengalaman yang cukup baik dalam melakukan penjagaan pada event internasional, yang sebelumnya sudah pernah berlangsung di Indonesia, seperti G-20 di Bali dan ASEAN Summit di Labuan Bajo.
Oleh karena itu, Sigit menyatakan bahwa, pengalaman yang baik itu menjadi modal untuk melakukan pengamanan seluruh rangkaian KTT ASEAN di Jakarta.
Sementara itu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa, seluruh personel harus bersinergi untuk menjamin kelancaran dari kegiatan KTT ASEAN ini.
"Sehingga untuk menyelaraskan, mengkoordinasi, mengintegrasikan semua komponen ini karena dari berbagai instansi, antar-lembaga, harus ada integrasi dari semuanya," katanya.
Yudo menekankan, pihaknya juga telah menyiapkan alutsista baik di darat, laut maupun udara. Sehingga, seluruh pengamanan dapat berjalan maksimal dalam rangka suksesi KTT ASEAN.
"Sehingga pengamanan yang secara fisik kita laksanakan pengamanan di kota ini, namun juga alutsista tetap kita siapkan," tutup Yudo.
Menurut Sigit, terjaminnya keamanan dan keselamatan dalam penyelenggaraan tersebut akan semakin membawa harum nama baik Indonesia di kancah internasional.
"Kegiatan ini tentunya menjadi event yang sangat penting yang harus sukses, harus aman, harus lancar, sehingga event KTT ASEAN ke-43 ini betul-betul bisa menjaga dan menempatkan Indonesia menjadi negara yang dipandang oleh dunia Internasional," ujar Sigit.
Sigit menjelaskan, dalam pola pengamanan nanti, Panglima TNI akan menjadi penanggungjawab. Dalam hal ini, Polri akan membackup jajaran TNI yang melakukan pengamanan di ring I dan II.
"Sementara kita berada di ring 3 ataupun ring tertentu yang disesuaikan, sesuai dengan perintah dari Panglima," ucap Sigit.
Disisi lain, Sigit mengungkapkan, jajaran TNI-Polri bakal melakukan antisipasi sejumlah kerawanan sepanjang pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 5-7 September tersebut.
"Sehingga tentunya eskalasi ancaman mulai dari masalah kemacetan, kemudian berbagai dinamika kegiatan masyarakat, dan juga rekan rekan melihat dinamika situasi politik yang ada, yang tentunya ini juga membutuhkan pengamanan dan keamanan ekstra dari kegiatan-kegiatan masyarakat yang mungkin bisa mengganggu proses kegiatan dari KTT ASEAN," kata Sigit.
Selain itu, TNI-Polri nantinya juga akan melakukan pengawalan dan penjagaan kepada seluruh delegasi mulai dari kedatangan hingga ke lokasi berlangsungnya KTT ASEAN, agar dapat berjalan dengan aman dan tepat waktu.
"Kemudian juga kita minta kepada seluruh jajaran untuk menjaga agar serangan-serangan lain seperti siber, kemudian ancaman teroris, kemudian ancaman-ancaman terhadap keselamatan dari delegasi khususnya bagi VIP, betul-betul bisa kita jaga," tutur Sigit.
Sigit menekankan, TNI-Polri sudah memiliki pengalaman yang cukup baik dalam melakukan penjagaan pada event internasional, yang sebelumnya sudah pernah berlangsung di Indonesia, seperti G-20 di Bali dan ASEAN Summit di Labuan Bajo.
Oleh karena itu, Sigit menyatakan bahwa, pengalaman yang baik itu menjadi modal untuk melakukan pengamanan seluruh rangkaian KTT ASEAN di Jakarta.
Sementara itu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa, seluruh personel harus bersinergi untuk menjamin kelancaran dari kegiatan KTT ASEAN ini.
"Sehingga untuk menyelaraskan, mengkoordinasi, mengintegrasikan semua komponen ini karena dari berbagai instansi, antar-lembaga, harus ada integrasi dari semuanya," katanya.
Yudo menekankan, pihaknya juga telah menyiapkan alutsista baik di darat, laut maupun udara. Sehingga, seluruh pengamanan dapat berjalan maksimal dalam rangka suksesi KTT ASEAN.
"Sehingga pengamanan yang secara fisik kita laksanakan pengamanan di kota ini, namun juga alutsista tetap kita siapkan," tutup Yudo.