"Terobosan BEM UI melalui UI YEA ini, merupakan bentuk implementasi kolaborasi sosial berskala besar (KSBB) di bidang lingkungan hidup yang harus terus kita lanjutkan," kata Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Senin.
Selain itu, Asep menginginkan agar ke depan program-program seperti ini terus diperbanyak karena sudah ada wadahnya.
Baca juga: UI bluemetric ukur kualitas lingkungan pesisir pantai di muara Sungai Citarum
Dengan adanya KSBB, jelas Asep, membuat kegiatan di bidang lingkungan hidup dengan perguruan tinggi akan lebih mudah dan semakin terbuka lebar.
Wakil Ketua BEM UI 2023 Shifa Anindya Hartono berharap penyelenggaraan pesta rakyat yang menjadi penutup program UI YEA pada akhir pekan ini bisa memberikan kesan mendalam kepada warga Pulau Tidung.
"Setelah berkegiatan selama kurang lebih satu minggu dan menerima sambutan yang sangat hangat dari pemerintah setempat dan masyarakat, BEM UI ingin membalas segala kebaikan tersebut melalui kegiatan pesta rakyat," ucap Shifa.
Lebih lanjut, Shifa menambahkan niatan awal di balik penyelenggaraan program UI YEA yaitu memberikan sedikit sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting memelihara lingkungan.
Baca juga: Tumpukan limbah medis ditemukan di kawasan Mangrove
Shifa mengatakan selaku penyelenggara pihaknya mendapatkan banyak pembelajaran melalui kegiatan interaksi dengan masyarakat setempat.
"Membuka mata kami mengenai realitas yang tidak bisa kita pelajari dari buku-buku di kampus," ucap Shifa.
Shifa berharap pembelajaran itu dapat menjadi bekal ke depannya dalam bermasyarakat khususnya terkait dengan upaya menjaga lingkungan wilayah pesisir.
Selain itu, Ketua Pelaksana UI YEA Futari Vania Sakanti mengatakan UI YEA telah berusaha untuk mendorong penerapan ekonomi sirkular (model ekonomi untuk memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya) di Pulau Tidung.
Baca juga: BPLHD Jabar Gandeng Ribuan Perusahaan Tanam Mangrove
"Kemarin, kita menyosialisasikan dan menerapkan daur ulang sampah kepada siswa SDN 01, 02, 03, dan MIN 17. Kami juga menyelenggarakan lokakarya pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah. Kemudian, berdasarkan observasi yang dilakukan, kami memberikan rekomendasi pengelolaan sampah kepada Kelurahan Pulau Tidung," jelas Futari.
Tak hanya itu, Futari juga mengatakan bekerja sama dengan masyarakat setempat juga melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove sumbangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta serta membuat Taman Peduli Iklim.
Futari menyampaikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, dan Kelurahan Pulau Tidung yang sudah membantu terlaksananya program ini.