Jakarta (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menemui Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balai Kota Jakarta untuk membahas pembelajaran dan pertukaran praktik terkait regulasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), investasi, dan lainnya.
“Pemprov DKI Jakarta juga menawarkan pemanfaatan konsep Smart City melalui aplikasi JAKI yang kami miliki untuk dapat diterapkan di Sulawesi Selatan. Kami siap memberikan pendampingan, edukasi, pelatihan, serta berbagi pengetahuan terkait implementasinya,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pertemuan ini sebagai langkah konkret untuk mengembangkan potensi kedua daerah secara saling menguntungkan, khususnya di sektor kepegawaian, tata kelola birokrasi, pertanian, dan peternakan.
Kolaborasi antardaerah, kata Pramono, merupakan kunci untuk mempercepat pembangunan yang berkelanjutan.
Selain digitalisasi, penguatan ketahanan pangan menjadi fokus penting dalam kerja sama ini. Pramono menilai Sulawesi Selatan memiliki potensi besar sebagai daerah agraris sekaligus sentra produksi perikanan nasional.
Ia pun telah meminta jajaran terkait, khususnya Biro Kerja Sama Daerah, untuk menindaklanjuti berbagai peluang kolaborasi, termasuk kemungkinan investasi Pemprov DKI Jakarta di sektor pertanian dan perikanan Sulawesi Selatan.
“Kami melihat potensi Sulawesi Selatan di sektor perikanan dan pertanian itu luar biasa. Saya sudah meminta jajaran untuk mendalami peluang tersebut. Apabila memungkinkan, sebagaimana kerja sama dengan daerah lain, Pemprov DKI Jakarta siap berinvestasi di sektor tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan, kerja sama ketahanan pangan ini dirancang untuk kepentingan jangka menengah dan panjang.
Sementara untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru), ia memastikan kondisi pangan Jakarta relatif aman dan terkendali, dengan inflasi yang diproyeksikan tetap terjaga di kisaran 2,6–2,7 persen serta pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta dan menyampaikan ketertarikannya untuk memperkuat kerja sama, khususnya di bidang "Smart City" dan pengelolaan BUMD.
Ia menilai Jakarta memiliki tata kelola "Smart City" yang telah terbukti efektif dan terintegrasi dengan baik. Kolaborasi ini membuka peluang berbagi sistem dan pengalaman, terutama dalam percepatan layanan transportasi dan digitalisasi pemerintahan.
Andi mencontohkan pengelolaan transportasi publik di Jakarta yang dapat menjadi referensi bagi pengembangan Trans Sulsel agar lebih masif dan terintegrasi, mengingat luasnya wilayah Sulawesi Selatan.
“Kerja sama ini mencakup percepatan adopsi berbagai sistem yang telah diterapkan di Jakarta untuk kami kembangkan dan adaptasi melalui skema berbagi pengetahuan. Termasuk, pemanfaatan aplikasi JAKI dan pengelolaan BUMD. Kami juga menawarkan sejumlah produk unggulan Sulawesi Selatan sebagai daerah agraris dan lumbung padi nasional,” paparnya.
Baca juga: Pedagang korban kebakaran Pasar Kramat Jati Jakarta Timur tidak direlokasi
Baca juga: Gubernur DKI ingatkan lurah dan camat tidak lakukan pungli
