Depok (ANTARA) - Kota Kediri (Jawa Timur) dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) terpilih sebagai Kota dan Kabupaten paling Berkelanjutan versi UI GreenCityMetric Ranking 2023.
Pemeringkatan UI Greencitymetric 2023 telah diumumkan dan dan pemberian anugerah ini dilaksanakan di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Kampus UI Depok, Jawa Barat, pada Selasa 1 Agustus 2023.
Ketua UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc. mengatakan perkembangan di bidang keberlanjutan tidak hanya penting bagi institusi pendidikan seperti universitas, tetapi juga bagi area yang lebih luas seperti kota dan kabupaten.
Oleh karena itu, UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait keberlanjutan dapat dilakukan bagi kota/kabupaten di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.
Menurut Prof. Riri, UI GreenCityMetric dapat menjadi platform untuk melihat isu-isu keberlanjutan yang ada di kota/kabupaten di Indonesia. Isu-isu keberlanjutan ini diharapkan dapat mulai diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat.
Tahun ini, UI GreenCityMetric diikuti oleh 58 kota/kabupaten dari 22 provinsi di Indonesia. Hal ini menandakan partisipasi yang semakin luas dalam upaya mencapai keberlanjutan.
Melalui UI GreenCityMetric, UI berharap dapat memberi kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs) di kalangan pemerintah daerah serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Bagi Riri yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Teknik UI dengan kepakaran teknologi informasi, pemeringkatan kota dan kabupaten berkelanjutan sangat bermanfaat dalam pembangunan.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) memberi apresiasi kepada kota/kabupaten di Indonesia yang telah berperan aktif dalam mewujudkan daerahnya sebagai wilayah yang lestari dan berkelanjutan sesuai dengan kriteria dan indikator UI GreenCityMetric.
Perguruan tinggi memiliki peran strategis untuk mendukung kota/kabupaten mencapai keberlanjutan. Perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah merancang dan mengimplementasikan program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu SDGs.
Perguruan tinggi dapat berperan untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di kota/kabupaten dengan menyediakan pelatihan dan pendidikan yang relevan dalam menghadapi perubahan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Keterkaitan antara perguruan tinggi dan kota/kabupaten dalam bidang keberlanjutan dapat berfungsi sebagai sinergi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri, Republik Indonesia (RI), Dr. Safrizal ZA, M.Si., mengapresiasi kinerja dari UI GreenMetric yang telah melakukan penilaian berdasarkan indikator yang dapat diterapkan bagi kota/kabupaten di Indonesia. Ia berharap hal ini bisa dikembangkan hingga ke level ASEAN, Asia, dan internasional.
58 kota/kabupaten
Sebanyak 58 kota/kabupaten yang mengikuti pemeringkatan ini adalah mereka yang memiliki kinerja dan perhatian terhadap data, karena saya tahu data yang dinilai oleh UI GreenMetric ini sangat detail. Oleh karena itu, saya mengapresiasi semua upaya yang telah dilakukan oleh kepala daerah bersama tim.
Semoga ke depannya para akademisi, pemerintah pusat, local government, dan multilayer dapat bersinergi untuk meraih cita-cita bersama.
Terkait pelaksanaan UI GreenMetric, Kepala Sekretariat Nasional SDGs, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas RI, Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc., menilai bahwa upaya yang dilakukan UI ini akan menambah kekayaan Indonesia dalam hal data SDGs, khususnya pada aspek-aspek output.
Level indikator dari SDGs ada yang di tataran outcome dan output. Jadi, apa yang dilakukan oleh UI GreenMetric akan melengkapi pengukuran keberhasilan dari implementasi SDGs di Indonesia.
Ia berharap melalui UI GreenCityMetric 2023, seluruh kota/kabupaten di Indonesia nantinya terinspirasi dan termotivasi untuk membangun wilayahnya lebih hijau, bisa menjaga keseimbangan antara daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan hidupnya, serta terus meningkatkan kualitas hidup dari masyarakatnya.
Dari 58 kota/kabupaten yang mengikuti pemeringkatan ini, 10 kota dinobatkan sebagai Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia dan 3 kabupaten disebut sebagai Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia.
Sepuluh Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia berturut-turut dari peringkat teratas adalah (1) Kota Kediri, Jawa Timur (2) Kota Surabaya, Jawa Timur (3) Kota Madiun, Jawa Timur (4) Kota Blitar, Jawa Timur (5) Kota Pariaman, Sumatera Barat (6) Kota Semarang, Jawa Tengah (7) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (8) Kota Pasuruan, Jawa Timur (9) Kota Padang, Sumatera Barat (10) Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Adapun tiga Kabupaten Paling Berkelanjutan di Indonesia secara berurutan, yaitu (1) Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (2) Kabupaten Badung, Bali (3) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Pemeringkatan kota/kabupaten pertama di Indonesia ini didasarkan pada tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial-Budaya.
Seputar Grencitymetric UI
Universitas Indonesia (UI) GreenMetric selama 12 tahun telah melakukan program pemeringkatan universitas se-dunia berdasarkan aspek keberlanjutan, yang meliputi setting dan infrastruktur, energi, penanganan sampah, air, transportasi serta pendidikan dan penelitian. UI GreenMetric memiliki komitmen kuat untuk menjadi sebuah platform global bagi universitas di dunia guna berperan aktif dalam mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi dunia sekarang ini.
Perkembangan dalam bidang keberlanjutan dirasa cukup penting tidak hanya bagi institusi pendidikan seperti universitas namun juga bagi cakupan area/wilayah yang lebih luas lagi seperti Kabupaten/Kota. UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait dengan keberlanjutan juga dapat dilakukan bagi Kabupaten/Kota di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.
Fakta-fakta tersebut melatarbelakangi UI GreenCityMetric melaksanakan “Sosialisasi Rangking UI GreenCityMetrics Kabupaten/Kota di Indonesia” mulai 25 Januari 2022 hingga 27 Januari 2022 secara virtual. Sosialisasi itu dihadiri oleh total 78 kabupaten/kota yang berpartisipasi di Indonesia. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri RI Dr. Drs. Safrizal ZA., M.Si., dan Ketua UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Si.
Safrizal mengatakan bahwa kawasan perkotaan di Indonesia terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 4,1% per tahun, lebih cepat dibandingkan kota-kota di negara Asia lainnya. Meningkatnya pertumbuhan penduduk yang tinggal di perkotaan, memberikan peluang ekonomi dan mobilitas vertikal.
Selain itu, lonjakan urbanisasi akibat pembangunan kota yang tidak terkendali, akan mengakibatkan urban sprawl, sehingga kota-kota tumbuh melampaui batas-batas administratif. Penghuni lahan produktif dan kawasan lindung di sekitar pusat kota digunakan untuk pembangunan permukiman atau lahan terbangun dan lahan industri yang mendukung kawasan perkotaan.
Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga pilar yang saling berkelanjutan, yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan lingkungan. Ketiga pilar tersebut proporsional secara simetris dengan implementasi UI GreenCityMetric.
UI GreenCityMetric akan mampu memperkuat dan bersama-sama mewujudkan implementasi PP Perkotaan. UI GreenCityMetric nantinya juga dapat menjadi referensi untuk mengelaborasi kota-kota di Indonesia terkait isu lingkungan, pembangunan berkelanjutan, inovasi, dan kolaborasi.
Kediri-Wonogiri Kota dan Kabupaten paling berkelanjutan versi UI
Oleh Feru Lantara Selasa, 1 Agustus 2023 20:23 WIB