Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus angkat koper lebih awal pada debut turnamen All England setelah menelan kekalahan pada babak perempat final, Jumat.
Apri/Fadia dipaksa keluar dari persaingan turnamen level BWF Super 1000 itu, setelah kalah 11-21, 21-14, 14-21 saat menghadapi Baek Ha Na/Lee So Hee dari Korea Selatan.
"Pembelajaran yang bagus buat kami berdua, bagaimana menghadapi kejuaraan seperti All England ini. Kiranya sama-sama mau belajar lagi ke depan," kata Apri lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Apri begitu emosional menerima kekalahannya pada debut All England bersama Fadia. Meski begitu, Apri tetap menyanjung rekan mainnya yang sudah berusaha keras menghadapi keuletan Baek/Lee.
Baca juga: Langkah ganda putri Apri/Fadia berjalan mudah pada babak pertama All England
Bahkan Apri tak malu menangis sebagai cara untuk meluapkan kesedihannya setelah tersingkir di babak delapan besar.
"Saya terima kasih kepada Fadia hari ini karena sudah sangat kuat, saling menguatkan. Memang sebelum ke sini kami sangat menyiapkan semua dengan sebaik-baiknya tapi hasilnya tidak bisa kami pungkiri hanya bisa diterima. Kami akan kembali kuat lagi," ujar Apri yang diiringi tangis.
Apri merasa persiapannya dengan Fadia di Pelatnas Cipayung sudah berjalan baik dan maksimal. Namun nyatanya persaingan di Birmingham, Inggris, berjalan lebih keras dari prediksinya.
"Ini sangat emosional buat saya, karena apa yang kami sudah siapkan sebaik-baiknya pun ternyata tidak semudah itu untuk menjadi juara. Susah banget ya, penuh perjuangan," Apri menceritakan.
Baca juga: Ginting satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa ke perempat final All England
Baca juga: Babak perempat final All England 2023 akan diramakan del Fajar/Rian vs Bagas/Fikri
Sementara itu, Fadia juga sudah bekerja keras dan bahkan melampaui daya tahan fisiknya demi menghadapi Baek/Lee. Fadia mengaku tak mempedulikan rasa sakit yang muncul di kakinya, selama dia mampu mengejar dan mengembalikan pukulan lawan.
"Saya hari ini keluar dari zona nyaman, coba main kuat-kuatan. Pelatih bilang ayo coba terus, mau kram di lapangan pun tidak mengapa, yang penting tidak boleh menyerah. Makanya tadi di gim kedua, mau bola kemanapun saya ambil, memaksa terus sampai dapat second win-nya," ujar Fadia.
Setelah kekalahan hari ini, Fadia mengambil sisi positif untuk kembali berlatih dengan lebih keras agar punya kesiapan ekstra dalam menghadapi turnamen-turnamen lainnya.
"Memang belum dikasih kemenangan, supaya nanti terus berupaya latihan lebih keras lagi," pungkas Fadia.
Apri/Fadia harus angkat koper lebih awal pada laga All England perdananya
Jumat, 17 Maret 2023 22:25 WIB
Pembelajaran yang bagus buat kami berdua, bagaimana menghadapi kejuaraan seperti All England ini. Kiranya sama-sama mau belajar lagi ke depan.