Kota Bogor, Jabar (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jawa Barat berkoordinasi dengan pemerintah setempat segera menindaklanjuti pemindahan warga di zona hitam atau area sangat berbahaya rawan bencana ke daerah aman permukiman.
"Kejadian ini menguatkan simpulan kita bersama bahwa Kota Bogor ini ada beberapa wilayah yang sangat berbahaya untuk ditempati dan waktu itu kita sudah memberikan rekomendasi untuk dipetakan. Tadi dengar-dengar dari Kepala Dinas Sosial ada petanya sebenarnya, antara hitam, merah, kuning dan hijau," kata Ketua DRPD Kota Bogor, Atang Trisnanto saat meninjau lokasi longsor di Kelurahan Empang, Kamis.
Ia menyatakan bahwa DPRD datang ke lokasi longsor untuk menyampaikan rasa prihatin langsung kepada keluarga korban dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah bergerak dengan cepat mengevakuasi beberapa korban dan berusaha mengeruk material longsor.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor berharap ekonomi warga tidak lama terdampak longsor Empang
DPRD Kota Bogor, kata Atang, juga ingin memastikan langkah penanganan dari pemkot pada tanggap darurat selama dua minggu ini oleh pemerintah setempat cukup baik. Hasil pemantauan pada Kamis (16/2) ini pun terlihat usaha semua elemen sudah baik.
"Kami lihat Dinas Sosial, BPBD dan relawan sudah bergerak cepat. Jadi kalau untuk tanggap darurat kami anggap sudah berjalan sesuai harapan, namun tadi tahap pascabencana yang belum maksimal, yaitu apa? Relokasi yang belum berjalan secara cepat dan ini perlu menjadi perhatian kami bersama dengan pemkot, agar segera memastikan zona hitam yang sudah dipetakan ini (hunian warga) segera dipindahkan," katanya.
Ia menyatakan bahwa menyampaikan DPRD akan memantau surat keputusan (SK) kebencanaan yang berjalan.
Baca juga: Gerak cepat, Wakil Ketua dan anggota DPRD Kota Bogor datangi lokasi longsor di Empang
Dikatakannya, menurut laporan Dinsos setempat lokasi longsor tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api Stasiun Batutulis-Sukabumi menimpa lima rumah di RT07/RW04 Kampung Sirna Sari Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (14/3) pukul 23.00 WIB, sudah masuk pemetaan sebagai zona hitam.
"Kalau tadi kata Pak Kepala Dinsos, ini masuk zona hitam. Semua sudah dipindahkan, tapi ini yang tersisa. Kemudian mau dipindahkan tapi keburu terjadi musibah ini," kata Atang Trisnanto.
Hingga Kamis (16/3) sore, empat korban tertimbun longsor di Kelurahan Empang masih belum ditemukan. Mereka adalah Yuli (65), bayi M. Yusuf (8 Bulan) merupakan anak dari Mustopa), Cucum (50) dan Azzam (5).
Baca juga: Pemkot Bogor siapkan hunian bagi warga terdampak longsor
Total korban dalam kongsor di bawah tebing rel kereta api di Keluraha Empang berjumlah 17 orang, 11 orang di antaranya selamat, dua orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan empat orang masih tertimbun.
Berdasarkan pantauan ANTARA di lokasi, hujan ringan hingga sedang mulai turun pada pukul 16.40 WIB dan tim gabungan pencarian korban telah mengusahakan masuknya alat berat atau beko lewat sisi tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api untuk membantu matetial yang cukup tebal di lokasi longsor.
Penggalian material telah berlangsung selama dua hari sejak Rabu (15/3) dan Kamis (16/3) sore ini.
DPRD Kota Bogor koordinasi dengan pemkot segera pindahkan warga dari zona hitam
Kamis, 16 Maret 2023 17:59 WIB
Kejadian ini menguatkan simpulan kita bersama bahwa Kota Bogor ini ada beberapa wilayah yang sangat berbahaya untuk ditempati dan waktu itu kita sudah memberikan rekomendasi untuk dipetakan.