Sukabumi, 28/7 (ANTARA) - Ketua Kelompok Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Yanto mengatakan kualitas kedelai lokal lebih bagus dibanding impor namun ketersediaannya masih sedikit.
"Produksi tempe dan tahu dengan menggunakan kedelai lokal hasilnya lebih baik dan cepat dalam proses peragian, tidak seperti kedelai impor. Selain itu tahu dan tempe yang dihasilkan juga lebih mengembang," kata Yanto di Sukabumi, Sabtu.
Menurut dia, yang disayangkan pasokan kedelai lokal untuk Sukabumi masih kurang, dari 1.100 ton kedelai yang dibutuhkan untuk memproduksi tahu tempe setiap bulan, hanya terpenuhi 10-15 persen.
Ia mengatakan, sebenarnya kedelai lokal harganya lebih murah dibandingkan yang diimpor, jika pasokannya baik dan terpenuhi atau minimal seimbang dengan kedelai impor, akan banyak produsen yang beralih ke kedelai lokal untuk memproduksi tahu dan tempe.
"Saat ini kami kesulitan mencari kedelai lokal karena tidak jelas di mana pemasarannya. Kalau pun ada, jumlahnya terbatas atau hanya untuk bahan baku tambahan. Karena itu kami meminta pemerintah di tengah tingginya harga kedelai impor, dapat mendongkrak produksi kedelai lokal," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan, produksi kedelai di Kabupaten Sukabumi setiap tahun masih relatif rendah karena kurang berminatnya petani menanamnya serta pemasaran tidak jelas.
"Saat ini setiap tahun produksi kedelai 3.022 ton hanya untuk masa tanam 10 bulan dari Oktober hingga Juli. Untuk Agustus dan September petani tidak menanam," katanya.
Akibatnya, kata dia, produksi kedelai setiap bulan hanya 302,2 ton dari lahan 2.343 hektare. "Kami menargetkan tahun ini produksi kedelai mencapai 3.534 ton," kata Sudrajat.
Aditya
Kopti: Kualitas Kedelai Lokal Lebih Bagus
Sabtu, 28 Juli 2012 19:02 WIB
kopti-kualitas-kedelai-lokal-lebih-bagus-