"Laporan yang kami terima, jebol tanggul di titik tersebut terjadi sejak hari Ahad (22/1) kemarin," kata Camat Muaragembong Lukman Hakim di Bekasi, Senin.
Dia mengatakan kondisi itu mengakibatkan badan jalan amblas sepanjang 20 meter hingga berdampak pada ancaman kerusakan fasilitas umum seperti tiang listrik yang nyaris roboh dengan tingkat kemiringan mencapai 30 derajat.
Baca juga: Bupati Bekasi tinjau tanggul Sungai Citarum yang dikabarkan merembes
Baca juga: Pemerintah gotong royong tangani tanggul kritis Sungai Citarum di Muaragembong Bekasi
"Pengerjaan yang tidak akurat. Harusnya di sini bukan TPT tapi paku bumi. Karena kondisi lahan yang labil dan terpengaruh lekukan arus sungai luar," katanya.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2023/01/23/20230123_16127.jpg)
Aparatur pemerintah setempat melakukan mitigasi bencana dengan menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul pengungsian guna mengantisipasi kondisi tanggul memburuk hingga berpotensi mengancam keselamatan warga, sambil menunggu penanganan dari otoritas terkait.
Baca juga: Perbaikan tanggul Pebayuran Bekasi dimulai November 2021
Pihaknya bersama warga sekitar secara swadaya juga menutup sementara dinding tanggul yang jebol menggunakan karung berisi material tanah meski diyakini tidak akan sanggup menahan debit air sungai dalam kurun waktu lama.
"Ini merupakan ikhtiar sementara kami sambil menunggu penanganan pihak terkait, mengingat hingga hari ini belum ada penanganan yang dilakukan baik dari pihak BBWS Citarum maupun instansi terkait," demikian Lukman Hakim.