"Sebanyak enam orang yang masih berstatus pelajar sudah kita amankan," kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Minggu.
Ia belum bisa merinci mengenai motif penganiayaan tersebut, karena keenam pelajar itu masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Tapanuli Selatan. "Mereka masih diperiksa," ucapnya.
Baca juga: Seorang guru SMA di Karawang laporkan dugaan penganiayaan oleh oknum jaksa
Baca juga: Pelaku penganiayaan ibu kandung di Bengkulu ditangkap polisi
Aksi penganiayaan yang dilakukan keenam remaja tersebut, sebelumnya sempat viral di media sosial (medsos).
Dalam video tersebut menunjukkan seorang perempuan tua sedang berdiri di tepi jalanan didatangi sekelompok remaja yang mengendarai sepeda motor.
Para remaja tersebut lalu menendang perempuan tua itu hingga tersungkur. Tak hanya itu saja, mereka juga memukul perempuan tersebut dengan menggunakan kayu.
Di lokasi lain, personel Kepolisian Resor Toba berhasil menangkap satu orang terakhir tahanan yang kabur atas nama Laurensus Sitorus saat melintas di Desa Pardomuan Kaldera Sibisa, Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Baca juga: Polres Karawang pastikan usut tuntas penculikan dan penganiayaan wartawan
Kepala Polres Toba Ajun Komisaris Besar Polisi Taufik Hidayat Thayeb dalam keterangan tertulis diterima ANTARA, Minggu, menyebutkan tahanan tersebut diringkus pada Sabtu (19/11) sekira pukul 13.30 WIB. Setelah kabur, Laurensus terpantau sering berpindah tempat sehingga sedikit menyulitkan petugas untuk melakukan penangkapan.
"Sebenarnya keberadaan Laurensus sudah terlacak sama petugas, hanya saja tahanan tersebut sering pindah tempat," ucapnya.
Berkat informasi dan kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pihak kepolisian, akhirnya tahanan yang kabur dari sel Markas Polres Toba itu berhasil ditangkap.
"Sedangkan lima tahanan lainnya yang kabur sudah kita tangkap duluan. Dengan demikian, enam orang tahanan yang melarikan diri sudah berhasil kita ringkus semuanya," sebut Taufik.