Kuala Lumpur (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi menderita demensia, kata Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin, Minggu.
"Pak Lah menderita demensia. Sulit bagi kami untuk melihat penurunan fungsi kognitifnya," kata Khairy, yang juga menantu Abdullah Badawi, di Twitter.
Itu juga yang menurut dia menjadi alasan mengapa mantan PM itu tidak lagi terlihat di depan publik.
Khairy menyebut demensia kondisi yang sangat kejam, karena tubuh masih ada tetapi pikiran tidak berfungsi.
"Untungnya, kami dapat memberikan perawatan profesional. Banyak yang tidak dapat melakukan itu. Sangat penting bagi kita untuk berinvestasi di layanan sosial untuk mendukung keluarga-keluarga yang memiliki orang terkasih yang juga membutuhkan perawatan konstan," kata dia.
Berkaca dari kondisi keluarganya tersebut, sebagai bagian dari upaya menguatkan layanan berdasarkan komunitas di bawah Buku Putih Kesehatan, ia mengatakan Kementerian Kesehatan Malaysia akan membuat upaya yang lebih kuat agar dapat mendorong lebih banyak investasi untuk kepedulian sosial yang didanai publik agar orang-orang yang tidak memiliki sarana tersebut mendapatkan perawatan.
Dalam peluncuran Konferensi Kesehatan Psikologi Malaysia (MCPM) 2022 dan Pedoman Praktik Klinis (CPG) untuk manajemen demensia dan skizofrenia, ia mengatakan kesehatan mental merupakan agenda nasional yang penting.
Menurut Khairy, masalah kesehatan mental yang beragam mengharuskan berbagai penyedia layanan kesehatan bekerja secara kolaboratif dengan masyarakat untuk memberdayakan mereka menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan di Malaysia.
Baca juga: Ismail Sabri Yakoob menjadi PM Malaysia yang baru
Baca juga: PM Muhyiddin Yassin akan ajukan pengunduran diri ke Raja Malaysia
Menteri Kesehatan: Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi terkena dimensia
Minggu, 11 September 2022 18:19 WIB