Jakarta (ANTARA) - Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) mendorong kebaya untuk masuk dalam warisan budaya tak benda Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
"Dalam Kongres Berkebaya Nasional yang diadakan PBI tahun lalu, antara lain diusulkan soal penetapan Hari Berkebaya Nasional dan pendaftaran kebaya ke UNESCO. Karena itu perlu kita adakan berbagai kegiatan untuk menggaungkan keberadaan kebaya ke dunia dan membangun kecintaan pada busana peninggalan nenek moyang kita ini,” ujar Ketua Umum PBI, Rahmi Hidayati di Jakarta, Ahad.
Oleh karena itu, PBI bersama dengan Pertiwi Indonesia menggelar acara jalan santai berkebaya pada Ahad pagi.
Baca juga: Indonesia ajukan budaya sehat jamu sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO
Baca juga: Bupati Sijunjung studi banding pengembangan Geopark Ciletuh
Jalan santai bertajuk Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Berkebaya tersebut dimulai di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan berakhir di Bundaran Hotel Indonesia. Jalan santai itu diikuti sebanyak 2.500 peserta.
HBKB Berkebaya adalah langkah awal untuk mulai bergerak soal pendaftaran ke UNESCO tersebut.
"Perlu waktu yang lumayan panjang, mulai dari kajian ilmiah mengenai sejarah kebaya, pembuatan dokumentasi soal kebaya, sampai memproses pengajuan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan," tambah dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBI dorong kebaya masuk warisan budaya tak benda
Kebaya didorong masuk warisan budaya tak benda UNESCO
Minggu, 19 Juni 2022 15:44 WIB
Dalam Kongres Berkebaya Nasional yang diadakan PBI tahun lalu, antara lain diusulkan soal penetapan Hari Berkebaya Nasional dan pendaftaran kebaya ke UNESCO.