Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membuat produk kuliner bernilai ekonomis dari olahan tanaman bakau atau mangrove.
"Jadi selain berfungsi sebagai green belt (tanaman pelindung) dari ancaman abrasi, mangrove juga bisa diolah menjadi makanan dan minuman," kata Ketua UMKM Kebaya Muaragembong Alfiah di Muaragembong, Minggu.
Dirinya bersama kaum ibu di Desa Pantai Bahagia sukses mengolah mangrove menjadi beragam produk makanan dan minuman seperti dodol, sirup, keripik, stik, jus buah mangrove, serta makanan olahan lain.
Baca juga: Abang dan Mpok Bekasi Angkatan 2022 tanam bakau cegah abrasi di Muaragembong
Alfiah mengaku ide mengolah tanaman mangrove menjadi produk makanan dan minuman siap jual berawal dari inisiatif warga sekitar saat menggali potensi sumber daya di wilayah pesisir Kabupaten Bekasi itu.
"Ide mengolah mangrove ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013 dan mulai menjadi fokus atau diseriusi kami hingga sekarang," katanya.
Dari olahan daun mangrove berjenis cylindrica dan avicennia jadilah produk stik, kerupuk, serta peyek, sedangkan buah mangrove jenis sonneratia caseolaris itu kemudian diolah menjadi dodol dan sirup.
Baca juga: Pegiat lingkungan minta perbaikan kerusakan hutan mangrove Muaragembong